Kemenkes Sebut Ada 209 Penderita Ginjal Akut Misterius di Indonesia, 99 Meninggal
Murianews
Rabu, 19 Oktober 2022 16:02:12
MURIANEWS, Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, akumulasi kasus gangguan ginjal akut misterius per Selasa (18/10/2022) tercatat sebanyak 209 anak yang menderita. Kemudian dari jumlah itu, 99 anak dinyatakan meninggal.
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, jumlah 209 yang terkena gangguan ginjal akut misterius itu tersebar di 20 provinsi di Indonesia.
”Sebanyak 206 kasus dari 20 provinsi yang melaporkan, dengan tingkat kematian 99 kasus atau 48 persen. Di mana angka kematian pasien yang dirawat, khususnya di RSCM sebagai RS rujukan nasional ginjal itu mencapai 65 persen,” kata Syahril, dikutip dari
CNNIndonesia.com, Rabu (19/10/2022).
Baca: Ini Imbauan Lengkap Kemenkes RI Terkait Gangguan Ginjal Akut MisteriusSyahril menegaskan hingga saat ini penyebab penyakit gangguan ginjal akut misterius itu masih belum ditemukan penyebabnya. Namun, pihaknya memastikan jika penyakit ginjal akut ini tidak terkait dengan covid-19.
”Kemenkes dan IDAI saat ini membentuk tim untuk melakukan penelusuran lebih jauh tentang kasus ini,” kata dia.
Syahril kemudian mewanti-wanti agar orang tua lebih waspada dengan dengan cara terus memantau jumlah dan warna urine yang pekat atau kecoklatan pada anak. Apabila urine berkurang atau berjumlah kurang dari 0,5ml/kgBB/jam dalam 6-12 jam atau tidak ada urine selama 6-8 jam, maka pasien harus segera dirujuk ke rumah sakit.
Baca: Jumlah Pengidap Ginjal Akut Misterius Bertambah Jadi 192 Anak Selanjutnya, pihak rumah sakit diminta melakukan pemeriksaan fungsi ginjal yakni ureum dan kreatinin. Apabila hasil fungsi ginjal menunjukkan adanya peningkatan, maka dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk menegakkan diagnosis, evaluasi kemungkinan etiologi dan komplikasi. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: CNNIndonesia.com
[caption id="attachment_325964" align="alignleft" width="880"]

Ilustrasi Ginjal (Freepik)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, akumulasi kasus gangguan ginjal akut misterius per Selasa (18/10/2022) tercatat sebanyak 209 anak yang menderita. Kemudian dari jumlah itu, 99 anak dinyatakan meninggal.
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, jumlah 209 yang terkena gangguan ginjal akut misterius itu tersebar di 20 provinsi di Indonesia.
”Sebanyak 206 kasus dari 20 provinsi yang melaporkan, dengan tingkat kematian 99 kasus atau 48 persen. Di mana angka kematian pasien yang dirawat, khususnya di RSCM sebagai RS rujukan nasional ginjal itu mencapai 65 persen,” kata Syahril, dikutip dari
CNNIndonesia.com, Rabu (19/10/2022).
Baca: Ini Imbauan Lengkap Kemenkes RI Terkait Gangguan Ginjal Akut Misterius
Syahril menegaskan hingga saat ini penyebab penyakit gangguan ginjal akut misterius itu masih belum ditemukan penyebabnya. Namun, pihaknya memastikan jika penyakit ginjal akut ini tidak terkait dengan covid-19.
”Kemenkes dan IDAI saat ini membentuk tim untuk melakukan penelusuran lebih jauh tentang kasus ini,” kata dia.
Syahril kemudian mewanti-wanti agar orang tua lebih waspada dengan dengan cara terus memantau jumlah dan warna urine yang pekat atau kecoklatan pada anak. Apabila urine berkurang atau berjumlah kurang dari 0,5ml/kgBB/jam dalam 6-12 jam atau tidak ada urine selama 6-8 jam, maka pasien harus segera dirujuk ke rumah sakit.
Baca: Jumlah Pengidap Ginjal Akut Misterius Bertambah Jadi 192 Anak
Selanjutnya, pihak rumah sakit diminta melakukan pemeriksaan fungsi ginjal yakni ureum dan kreatinin. Apabila hasil fungsi ginjal menunjukkan adanya peningkatan, maka dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk menegakkan diagnosis, evaluasi kemungkinan etiologi dan komplikasi.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: CNNIndonesia.com