– Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) menyimpulkan jika kematian massal yang terjadi dalam tragedi Kanjuruhan itu adalah karena gas air mata.
Kesimpulan ini disampaikan oleh Ketua TGIPF Mahfud MD saat konferensi pers usai menyampaikan laporan hasil investigasi ke Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jumat (14/10/2022).
”Yang meninggal dan kritis itu karena berdesak-desakan dan terinjak-injak setelah ada gas air mata ditembakkan,” katanya, dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (14/10/2022).
Sementara untuk tingkat keberbahayaan racun dari gas air mata itu, saat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah melakukan pemeriksaan.
”Tetapi, apapun hasil dari pemeriksaan BRIN itu tidak bisa mengurangi kesimpulan bahwa kematian masal itu terutama disebabkan oleh gas air mata,” tegasnya.
terkait justru saling lempar tangguung jawab. Bahkan mereka berlindung di bawah aturan dan kontak yang secara formal memang sah.
”Oleh sebab itu, kami sudah menyampaikan kepada Presiden, semua yang kami temukan dan semua rekomendasi untuk stakeholders. Semua sudah kami tulis semua dalam 124 halaman laporan,” ungkapnya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Youtube Sekretariat Presiden
[caption id="attachment_321649" align="alignleft" width="880"]

Tragedi Kanjuruhan hampir mirip dengan kejadian yang terjadi di Peru pada 1964. Tragedi Kanjuruhan dipastikan menjadi insiden sepak bola memilukan kedua setelah di Peru.(internet)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) menyimpulkan jika kematian massal yang terjadi dalam tragedi Kanjuruhan itu adalah karena gas air mata.
Kesimpulan ini disampaikan oleh Ketua TGIPF Mahfud MD saat konferensi pers usai menyampaikan laporan hasil investigasi ke Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jumat (14/10/2022).
”Yang meninggal dan kritis itu karena berdesak-desakan dan terinjak-injak setelah ada gas air mata ditembakkan,” katanya, dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (14/10/2022).
Baca: TGIPF Sebut Proses Jatuhnya Korban Tragedi Kanjuruhan Lebih Mengerikan
Sementara untuk tingkat keberbahayaan racun dari gas air mata itu, saat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah melakukan pemeriksaan.
”Tetapi, apapun hasil dari pemeriksaan BRIN itu tidak bisa mengurangi kesimpulan bahwa kematian masal itu terutama disebabkan oleh gas air mata,” tegasnya.
Kemudian, dari pemeriksaan yang dilakukan oleh TGIPF, semua
stakeholder terkait justru saling lempar tangguung jawab. Bahkan mereka berlindung di bawah aturan dan kontak yang secara formal memang sah.
Baca: Hari ini TGIPF Tragedi Kanjuruhan Lapor ke Presiden
”Oleh sebab itu, kami sudah menyampaikan kepada Presiden, semua yang kami temukan dan semua rekomendasi untuk stakeholders. Semua sudah kami tulis semua dalam 124 halaman laporan,” ungkapnya.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: Youtube Sekretariat Presiden