Laporan IDAI: 131 Anak Indonesia Terkena Gangguan Ginjal Akut Misterius
Murianews
Kamis, 13 Oktober 2022 08:14:54
MURIANEWS, Jakarta – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan jika sebanyak 131 anak Indonesia mengalami gangguan ginjal akut misterius. Bahkan anak-anak yang mengalami gangguan tersebut juga mengalami gangguan pada organ yang lain.
Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI dr Eka Laksmi Hidayati, SpA(K) mengatakan, anak dengan gangguan ginjal akut misterius rupanya tidak hanya mengalami gangguan pada ginjal, melainkan para organ yang lain juga mengalami gangguan.
”Ketika kami melakukan pemeriksaan secara mendetil laboratorium dan kami mengamati gejala klinisnya dalam perjalanannya di rumah sakit, mereka ini sebenarnya mengalami apa yang kami sebut dengan peradangan di banyak organ,” ungkapnya, dikutip dari
Detik.com, Kamis (13/10/2022).
Baca: Visum Keluar, Kopda M Otak Penembakan Istri di Semarang Tewas Minum SianidaMenurutnya, gangguan lain itu seperti tanda-tanda peradangan di hati, kemudian gangguan dalam sistem darahnya.
”Sepertinya ini bukan hanya melibatkan organ ginjal, meskipun manifestasi awalnya memang semuanya itu di ginjal. Tapi yang kita dapatkan adalah sebetulnya terjadi ada keterlibatan organ-organ lain. Kami melihat anak-anak ini pada perjalanannya terjadi penurunan kesadaran,” imbuh dr Eka.
Pihaknya menyebut, hingga kini pihaknya belum bisa menemukan konklusi apa pun terkait penyebab kasus gangguan ginjal akut misterius. Namun ia melaporkan, sebagian pasien telah dipulangkan dari rumah sakit dalam kondisi ginjal pulih.
Baca: Ketahui Jenis Vaksin yang Diperlukan Orang Dewasa”Anak-anak ini bukan terjadi sumbatan dalam aliran buang air kecil, bukan. Tetapi memang ginjalnya tidak memproduksi air seni sama sekali. Kami sudah memasang kateter. Katerernya itu kering dan kami juga melihat di USG tidak ada produksi urinnya. Tidak ada sumbatan yang mungkin bisa menghambat pengeluaran urinnya,” jelas dr Eka. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Detik.com
[caption id="attachment_289151" align="alignleft" width="880"]

Ilustrasi anak terjangkit ginjal akut misterius (Freepik)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan jika sebanyak 131 anak Indonesia mengalami gangguan ginjal akut misterius. Bahkan anak-anak yang mengalami gangguan tersebut juga mengalami gangguan pada organ yang lain.
Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI dr Eka Laksmi Hidayati, SpA(K) mengatakan, anak dengan gangguan ginjal akut misterius rupanya tidak hanya mengalami gangguan pada ginjal, melainkan para organ yang lain juga mengalami gangguan.
”Ketika kami melakukan pemeriksaan secara mendetil laboratorium dan kami mengamati gejala klinisnya dalam perjalanannya di rumah sakit, mereka ini sebenarnya mengalami apa yang kami sebut dengan peradangan di banyak organ,” ungkapnya, dikutip dari
Detik.com, Kamis (13/10/2022).
Baca: Visum Keluar, Kopda M Otak Penembakan Istri di Semarang Tewas Minum Sianida
Menurutnya, gangguan lain itu seperti tanda-tanda peradangan di hati, kemudian gangguan dalam sistem darahnya.
”Sepertinya ini bukan hanya melibatkan organ ginjal, meskipun manifestasi awalnya memang semuanya itu di ginjal. Tapi yang kita dapatkan adalah sebetulnya terjadi ada keterlibatan organ-organ lain. Kami melihat anak-anak ini pada perjalanannya terjadi penurunan kesadaran,” imbuh dr Eka.
Pihaknya menyebut, hingga kini pihaknya belum bisa menemukan konklusi apa pun terkait penyebab kasus gangguan ginjal akut misterius. Namun ia melaporkan, sebagian pasien telah dipulangkan dari rumah sakit dalam kondisi ginjal pulih.
Baca: Ketahui Jenis Vaksin yang Diperlukan Orang Dewasa
”Anak-anak ini bukan terjadi sumbatan dalam aliran buang air kecil, bukan. Tetapi memang ginjalnya tidak memproduksi air seni sama sekali. Kami sudah memasang kateter. Katerernya itu kering dan kami juga melihat di USG tidak ada produksi urinnya. Tidak ada sumbatan yang mungkin bisa menghambat pengeluaran urinnya,” jelas dr Eka.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: Detik.com