Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menjalin kerja sama dengan Smeshub dalam pengelolaan sampah yang dihasilkan pelaku UMKM khususnya limbah plastik. Limbah ini nantinya akan diubah menjadi produk yang tidak hanya memiliki nilai tambah tapi juga bernilai ekspor.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan MoU yang dilakukan antara Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf Vinsensius Jemadu dan Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, M. Neil El Himam dengan Founder & CEO SmesHub, Lutpi Ginanjar dan disaksikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.

Menparekraf Sandiaga mengatakan persampahan menjadi salah satu persoalan yang belum dapat diselesaikan secara tuntas.

Baca juga: Menparekraf Pastikan Sirkuit Mandalika Lombok Siap untuk Event WSBK 2022

”Pemerintah menargetkan secara nasional pengurangan sampah sebesar 30 persen dan pengelolaan atau penanganan sampah sebesar 70 persen pada tahun 2025," kata Sandiaga, usai menyaksikan penandatanganan kerja sama yang berlangsung Senin (10/10/2022).

Oleh sebab itu, ia mengapresiasi kerja sama ini yang dalam pelaksanaannya nanti akan bisa mengedukasi dan melibatkan masyarakat untuk ikut berkontribusi dalam pemilahan sampah sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan.

”Saya memberi apresiasi kepada SmesHub dalam fokusnya mengubah musibah menjadi berkah dan bisa mengedukasi masyarakat, melibatkan masyarakat dalam ruang lingkup kerja sama yang cukup luas,” kata Sandiaga, dikutip dari laman Kemenparekraf, Selasa (11/10/2022).

Founder & CEO SmesHub, Lutpi Ginanjar mengatakan, program ini bermula dari kepedulian pihaknya untuk membantu pengelolaan sampah yang dihasilkan para pelaku UMKM khususnya limbah plastik. Bekerja sama dengan sebuah perusahaan di Malaysia, SmesHub kemudian melakukan pengumpulan dan pemilahan sampah dari UMKM untuk kemudian diekspor.”Bulan Juli 2022 kita diminta oleh sebuah perusahaan di Malaysia untuk ekspor sampah 50 ton, dan dari situ kita diminta untuk meningkatkan hingga 4.000 ton per bulan,” kata Lutpi.Karenanya kerja sama dengan Kemenparekraf ini diharapkan dapat membantu pelaku UMKM dalam pengelolaan sampah ke depan.Ruang lingkup kerja sama ini nantinya akan meliputi pertukaran dan pemanfaatan data dan/atau informasi; pendukungan pengelolaan sampah di destinasi pariwisata; pelaksanaan koordinasi dengan stakeholders terkait bidang persampahan; pendukungan program fasilitasi pertumbuhan industri produk kreatif lokal yang menjadi salah satu penggerak roda perekonomian sosial; serta pendukungan program-program di bidang penguatan tata kelola dan fasilitasi pemangku kepentingan ekonomi digital bidang ekonomi kreatif.  Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber: kemenparekraf.go.id

Baca Juga

Komentar

Terpopuler