Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Jakarta – Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut jika Indonesia berpotensi alami krisis yang berlapis. Hal ini bisa saja terjadi karena adanya ancaman ekonomi global yang saat ini masih terus berlanjut.

Selainjut, peperangan antara Rusia dan Ukraina hingga saat ini masih belum menemukan titik  perdamaian. Karena itu, imbasnya bisa menjalar ke mana-mana, termasuk Indonesia.

SBY mengatakan, ada dua berita buruk saat ini tentang dunia. Pertama, resesi ekonomi global sepertinya bakal terjadi sesuai peringatan IMF dan Bank Dunia. Kedua, perang di Ukraina makin membahayakan bagi keamanan internasional.

Baca: Klub Voli Milik SBY, Bogor LavAni Juara Pro Liga 2022 di Debut Mereka

”Kita tahu dampak buruk jika krisis ekonomi global terjadi disertai 'cost of living crisis', dan perang besar terjadi di Eropa yg libatkan Barat (AS dan sekutunya) melawan Rusia & sekutunya. Tentunya kita tidak ingin mengalami lagi Great Depression sebelum Perang Dunia II dulu,” ujar SBY lewat akun Twitter resminya @SBYudhoyono, Selasa (11/10/2022).



Situasi dunia, sambung SBY, akan makin runyam jika geopolitik di Asia Timur yang sudah panas akhirnya menjadi konflik militer terbuka Tiongkok vs Taiwan dan pendukungnya (termasuk AS).

”Ingat, Perang Dunia II dulu, mandala besarnya ada di Eropa dan Asia. Haruskah kita biarkan terjadi lagi?” tanya SBY. .Jika keadaan makin tidak terkendali, di tengah goncangan ekonomi dan keamanan global, sementara pandemi covid-19 masih ada, penyelamatan bumi dari pemanasan global akan gagal karena dunia tidak lagi peduli dan tidak menjadikannya prioritas.Baca: Permainan Kudus Sukun Badak di Proliga Mendapat Apresiasi dari SBY”Dunia bisa alami 'triple crises' - keamanan, ekonomi dan lingkungan,” tegas SBY.Oleh karena itu, SBY meminta para pemimpin dunia, termasuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk bertindak secara nyata untuk menyelamatkan dunia.”'Inaction is immoral'. Gunakan Forum G-20 di Bali 'to save our world, to save our planet'. Turunkan ego masing-masing. Negosiasi dan perundingan adalah jawaban,” pungkasnya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis Anwar

Baca Juga

Komentar