Sudah Ada 87.501 Kasus, Kemenkes RI Minta Masyarakat Waspadai DBD di Musim Hujan
Murianews
Minggu, 25 September 2022 08:23:55
MURIANEWS, Jakarta – Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.
Penyakit yang sangat rentan dialami di daerah tropis atau subtropis, termasuk Indonesia. Kasus DBD bisa menyerang anak-anak hingga orang dewasa.
Kasus DBD biasanya meningkat pada musim penghujan, seperti saat ini. Jika tidak ditangani dengan tepat, DBD bisa mengancam nyawa.
Baca juga: Jangan Sembarangan Fogging DBD, Ini Waktu Pelaksanaan yang TepatKasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terpantau meningkat seiring dimulainya musim penghujan. Hingga pekan ke-36, jumlah kasus konfirmasi DBD di Indonesia di 2022 tercatat sebanyak 87.501 kasus.
”Secara umum terjadi peningkatan kasus Dengue. Kasus paling banyak terjadi pada golongan umur 14-44 tahun sebanyak 38,96 persen dan 5-14 tahun sebanyak 35,61 persen,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu, melalui keterangan pers, dilansir dari Detik.com, Minggu (25/9/2022).
Penambahan kasus tercatat berasal dari 64 kabupaten/kota dari empat provinsi. Yakni, Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Kalimantan Timur.
Sedangkan sebaran kasus terbanyak adalah Kota Bandung 4.196 kasus, Kabupaten Bandung 2.777 kasus, Kota Bekasi 2.059 kasus. Kemudian, Kabupaten Sumedang 1.647 kasus dan Kota Tasikmalaya 1.542 kasus.
Beberapa langkah kewaspadaan yang dilakukan adalah:
1. Melakukan pencegahan dan pengendalian dengan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) untuk mencapai target angka bebas jentik di atas 95 persen.2. Memperkuat surveilans dengue3. Mengendalikan vektor secara terpadu4. Meningkatkan deteksi dini dengue di puskesmas dengan Rapid Diagnostic Test (RDT) Antigen Dengue NS1 atau RDT Combo pada suspek dengue mulai hari 1-5 kejadian demam5. Melakukan penyelidikan epidemiologi terhadap setiap kasus dengue baik suspek atau presumtive dengue, probable, dan confirmed. Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber: detik.com
[caption id="attachment_111638" align="alignleft" width="855"]

ILustrasi[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.
Penyakit yang sangat rentan dialami di daerah tropis atau subtropis, termasuk Indonesia. Kasus DBD bisa menyerang anak-anak hingga orang dewasa.
Kasus DBD biasanya meningkat pada musim penghujan, seperti saat ini. Jika tidak ditangani dengan tepat, DBD bisa mengancam nyawa.
Baca juga: Jangan Sembarangan Fogging DBD, Ini Waktu Pelaksanaan yang Tepat
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terpantau meningkat seiring dimulainya musim penghujan. Hingga pekan ke-36, jumlah kasus konfirmasi DBD di Indonesia di 2022 tercatat sebanyak 87.501 kasus.
”Secara umum terjadi peningkatan kasus Dengue. Kasus paling banyak terjadi pada golongan umur 14-44 tahun sebanyak 38,96 persen dan 5-14 tahun sebanyak 35,61 persen,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu, melalui keterangan pers, dilansir dari Detik.com, Minggu (25/9/2022).
Penambahan kasus tercatat berasal dari 64 kabupaten/kota dari empat provinsi. Yakni, Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Kalimantan Timur.
Sedangkan sebaran kasus terbanyak adalah Kota Bandung 4.196 kasus, Kabupaten Bandung 2.777 kasus, Kota Bekasi 2.059 kasus. Kemudian, Kabupaten Sumedang 1.647 kasus dan Kota Tasikmalaya 1.542 kasus.
Beberapa langkah kewaspadaan yang dilakukan adalah:
1. Melakukan pencegahan dan pengendalian dengan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) untuk mencapai target angka bebas jentik di atas 95 persen.
2. Memperkuat surveilans dengue
3. Mengendalikan vektor secara terpadu
4. Meningkatkan deteksi dini dengue di puskesmas dengan Rapid Diagnostic Test (RDT) Antigen Dengue NS1 atau RDT Combo pada suspek dengue mulai hari 1-5 kejadian demam
5. Melakukan penyelidikan epidemiologi terhadap setiap kasus dengue baik suspek atau presumtive dengue, probable, dan confirmed.
Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber: detik.com