MURIANEWS, Jakarta – PT Pertamina (Persero) mengaku masih menjual rugi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertamax. Sekali pun dengan harga saat ini, yakni Rp 14.500 per liter, tetapi harga tersebut bukan harga yang semestinya.
Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina sudah memiliki hitung-hitungan bisnis agar perusahaan tetap untung meski Pertamax dijual rugi.
”Iya secara produk, iya jual rugi (Pertamax). Namanya kita jualan, kita selalu maintain button line,” katanya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI. Dikutip dari Kompas.com, Jumat (9/9/2022).
Baca: Rincian Harga Pertamax Turbo, Dex Lite dan Pertamina Dex yang Turun Mulai Hari Ini
Menurutnya, dengan harga jual Rp 14.500 per liter saat ini, tidak bisa untuk menutup ongkos produksi dan distribusinya. Sebab, seharusnya pertamax dijual dengan harga 17.000 per liter.
Menurutnya, Pertamina selama ini mengandalkan subsidi silang dalam bisnisnya. Hal ini berbeda dengan Solar dan Pertalite, di mana selisih harganya ditanggung pemerintah melalui subsidi BBM.
Kerugian dalam penjualan Pertamax, selama ini ditutup dari keuntungan besar penjualan minyak di hulu.
”Saat harga (minyak mentah) naik, kita untung di hulu. Tapi beban (rugi) di hilir. Makanya tahun lalu kita masih untung," ungkap Nicke.
Menurut Nicke, porsi penjualan BBM Pertamina sebagian besar dikontribusi dari BBM subsidi. Sehingga hitungan untung rugi perusahaan masih sangat bergantung pada subsidi yang diberikan APBN.
”Sekarang BBM subsidi 87 persen dari total penjualan, PSO. Itulah BUMN (yang membedakan dengan swasta), itu (jual rugi Pertamax) beban Pertamina. Ini yang harus dilihat pemerintah 3 yang balance (seimbang) yakni daya beli masyarakat, badan usaha sehat, dan APBN sehat,” ungkapnya.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: Kompas.com




Antrean pembelian BBM di salah satu SPBU di Kabupaten Pati. (Murianews/Umar Hanafi)[/caption]