– Harga kebutuhan pokok di berbagai pasar saat ini tengah melonjak, imbas dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Namun, Wakil Presiden (Wapres) Ma`ruf Amin mengaku itu adalah hal yang wajar lantaran telah terjadi penyesuaian.
Maret`ruf juga mengaku bahwa kenaikan bahan pokok ini sifatnya hanya sementara. Sebab, perlahan masyarakat akan terbiasa dengan kenaikan tersebut.
Ma’ruf Amin juga mengatakan, disaat BBM dinaikkan, saat itu pula pemerintah memberikan Bantuan langsung Tunai (BLT) kepada warga miskin untuk menjaga angka kemiskinan ekstrem tidak melonjak. Pemerintah hingga kini fokus mencapai target nol persen untuk kemiskinan ekstrem pada 2024.
”Adanya kebijakan pemerintah berupa kenaikan harga BBM, harus dipahami masyarakat sebagai cara untuk menata kembali pemberian subsidi,” katanya, dikutip dari
, Kamis (8/9/2022).
Menurut dia penyaluran subsidi BBM dinilai tidak tepat sasaran karena banyak dinikmati masyarakat mampu.
”Memberikan hak kepada orang yang berhak, ini yang sedang dilakukan pemerintah. Selama ini, subsidi tidak sampai ke berhak, sehingga pemerintah memutuskan untuk mengambilnya dan menggantinya dengan bansos,” terangnya.
Wapres mengatakan bahwa kebijakan kenaikan harga BBM telah berdampak melonjaknya harga kebutuhan pokok.”Sebab itu pemerintah menjamin bahwa kenaikan tersebut sementara karena sejatinya bukan kenaikan harga tapi penyesuaian atau normalisasi harga keekonomian barang dan jasa,” ungkapnya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Sindonews.com
[caption id="attachment_314724" align="alignleft" width="880"]

Wapres Ma`ruf Amin (tangkapan Layar)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Harga kebutuhan pokok di berbagai pasar saat ini tengah melonjak, imbas dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Namun, Wakil Presiden (Wapres) Ma`ruf Amin mengaku itu adalah hal yang wajar lantaran telah terjadi penyesuaian.
Maret`ruf juga mengaku bahwa kenaikan bahan pokok ini sifatnya hanya sementara. Sebab, perlahan masyarakat akan terbiasa dengan kenaikan tersebut.
Ma’ruf Amin juga mengatakan, disaat BBM dinaikkan, saat itu pula pemerintah memberikan Bantuan langsung Tunai (BLT) kepada warga miskin untuk menjaga angka kemiskinan ekstrem tidak melonjak. Pemerintah hingga kini fokus mencapai target nol persen untuk kemiskinan ekstrem pada 2024.
Baca: Ribuan Driver Ojol Domo Tolak Kenaikan Harga BBM
”Adanya kebijakan pemerintah berupa kenaikan harga BBM, harus dipahami masyarakat sebagai cara untuk menata kembali pemberian subsidi,” katanya, dikutip dari
Sindonews.com, Kamis (8/9/2022).
Menurut dia penyaluran subsidi BBM dinilai tidak tepat sasaran karena banyak dinikmati masyarakat mampu.
”Memberikan hak kepada orang yang berhak, ini yang sedang dilakukan pemerintah. Selama ini, subsidi tidak sampai ke berhak, sehingga pemerintah memutuskan untuk mengambilnya dan menggantinya dengan bansos,” terangnya.
Baca: 52 Ribu Warga Kudus Dapat Jatah BLT BBM dan Sembako
Wapres mengatakan bahwa kebijakan kenaikan harga BBM telah berdampak melonjaknya harga kebutuhan pokok.
”Sebab itu pemerintah menjamin bahwa kenaikan tersebut sementara karena sejatinya bukan kenaikan harga tapi penyesuaian atau normalisasi harga keekonomian barang dan jasa,” ungkapnya.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: Sindonews.com