Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Jakarta – Suharso Monoarfa dipecat dari jabatannya sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Pemecatan dilakukan oleh mahkamah partai dalam rapay=t yang dilakukan pada 2-3 September lalu.

Pengumuman mengenai pemberhentian Suharso pun diumumkan dalam Musyawarah kerja Nasional (Mukernas) PPP di Banten yang kemudian menunjuk Muhammad Mardiono sebagai Plt Ketum PPP.

Pemberhentian Suharso ini banyak yang mengaitkan dengan perpecahan di tubuh PPP. Terlebih dengan munculnya Mardiono yang dianggap sebagai rival Suharso.

Baca: Suharso Diberhentikan, Mardiono Jadi Plt Ketum PPP

Namun, anggapan terkait perpecahan partai berlambang ka`bah itu dibantah oleh Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani. Dia menegaskan tidak ada perpecahan di tubuh partainya.

”Jadi jangan dibayangkan PPP pecah, PPP terbelah. Insya Allah tidak. Karena ini adalah hasil diskusi panjang di internal partai,” kata Arsul, dikutip dari Kompas.com, Senin (5/9/2022).

Ia mengatakan, para kader PPP merasa konsolidasi internal tidak berjalan baik di bawah kepemimpinan Suharso. Oleh karena itu, muncul keinginan agar pucuk pimpinan PPP tidak merangkap jabatan lain di luar partai.

”Kalau yang menjadi pimpinan PPP itu tidak merangkap di jajaran pemerintahan. Diskusi itu sudah lama dan Pak Suharso juga sudah mengetahui,” tuturnya.Baca: Suharso Monoarfa Diberhentikan dari Ketum PPPAdapun saat ini Suharso diketahui menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.Arsul mengakui sempat terjadi ketidaksepahaman antara Suharso dan para Majelis PPP. Namun, hal itu bukan alasan utama keputusan penggantian jabatan ketum PPP.”Tapi saya kira yang diputuskan tadi malam di Mukernas itu, bagi saya bukan titik puncak riak-riak dari majelis dengan Pak Suharso,” sebut Arsul. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Kompas.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler