Demo Penolakan Kenaikan BBM Terjadi di 9 Titik di Jakarta
Murianews
Senin, 5 September 2022 14:23:15
MURIANEWS, Jakarta – Demo penolakan kenaikan harga BBM mulai meluas. Di Jakarta, terdapat 9 titik yang aksi unjuk rasa dengan tuntutan sama.
Mereka terdiri dari beberapa elemen masyarakat, termasuk para mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Kasatlantas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Purwanta mengatakan, terdapat 19 elemen masyarakat yang menyampaikan surat pemberitahuan untuk menggelar aksi demonstrasi.
Aksi tersebut rencananya akan berlangsung di sembilan titik di wilayah Jakarta Pusat pada Senin hari ini.
”Ada 9 titik konsentrasi massa dari 19 elemen,” ujar Purwanta, diktuip dari
Kompas.com, Senin (5/9/2022).
Baca: BBM Naik, Buruh Karanganyar Demo di Kantor Gubernur BesokNamun, Purwanta tidak merinci di mana saja sembilan lokasi yang menjadi titik aksi demonstrasi tersebut.
Di satu sisi dia juga tak memungkiri bahwa dua lokasi demonstrasi di antaranya adalah kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya dan depan Gedung DPR/MPR RI Jakarta Pusat.
Namun, Purwanta belum dapat memastikan apakah akan ada rekayasa lalu lintas yang diberlakukan oleh kepolisian di sejumlah lokasi demonstrasi tersebut.
”Nanti lihat situasi lapangan saja ya tetapi intinya adalah tentatif dan pengendalian lebih soft aja,” kata Purwanta.Adapun aksi demonstrasi di dekat Istana Merdeka tepatnya di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya digelar oleh mahasiswa dari organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Baca: PMII Akan Gelar Demonstrasi Besar-besaran di Istana Merdeka Tolak Kenaikan BBMAksi demonstrasi tersebut menurut rencana akan dimulai pada Senin (5/9/2022) siang sekitar pukul 13.00 WIB.Ketua Umum PB PMII Abdullah Syukri mengatakan, diperkirakan sebanyak 2.000 orang akan turun ke jalan menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).”Per pagi ini terkonfirmasi 2.000 orang kurang lebih,” ujar Syukri.Menurut Syukri, kenaikan harga BBM akan berdampak buruk bagi masyarakat menengah ke bawah. Hal tersebut akan mempercepat terjadinya inflasi yang tinggi dan meningkatkan jumlah orang miskin di Indonesia. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Kompas.com
[caption id="attachment_313789" align="alignleft" width="880"]

Demonstrasi tolak kenaikan BBM bersubsidi (Kompas.com)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Demo penolakan kenaikan harga BBM mulai meluas. Di Jakarta, terdapat 9 titik yang aksi unjuk rasa dengan tuntutan sama.
Mereka terdiri dari beberapa elemen masyarakat, termasuk para mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Kasatlantas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Purwanta mengatakan, terdapat 19 elemen masyarakat yang menyampaikan surat pemberitahuan untuk menggelar aksi demonstrasi.
Aksi tersebut rencananya akan berlangsung di sembilan titik di wilayah Jakarta Pusat pada Senin hari ini.
”Ada 9 titik konsentrasi massa dari 19 elemen,” ujar Purwanta, diktuip dari
Kompas.com, Senin (5/9/2022).
Baca: BBM Naik, Buruh Karanganyar Demo di Kantor Gubernur Besok
Namun, Purwanta tidak merinci di mana saja sembilan lokasi yang menjadi titik aksi demonstrasi tersebut.
Di satu sisi dia juga tak memungkiri bahwa dua lokasi demonstrasi di antaranya adalah kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya dan depan Gedung DPR/MPR RI Jakarta Pusat.
Namun, Purwanta belum dapat memastikan apakah akan ada rekayasa lalu lintas yang diberlakukan oleh kepolisian di sejumlah lokasi demonstrasi tersebut.
”Nanti lihat situasi lapangan saja ya tetapi intinya adalah tentatif dan pengendalian lebih soft aja,” kata Purwanta.
Adapun aksi demonstrasi di dekat Istana Merdeka tepatnya di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya digelar oleh mahasiswa dari organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Baca: PMII Akan Gelar Demonstrasi Besar-besaran di Istana Merdeka Tolak Kenaikan BBM
Aksi demonstrasi tersebut menurut rencana akan dimulai pada Senin (5/9/2022) siang sekitar pukul 13.00 WIB.
Ketua Umum PB PMII Abdullah Syukri mengatakan, diperkirakan sebanyak 2.000 orang akan turun ke jalan menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
”Per pagi ini terkonfirmasi 2.000 orang kurang lebih,” ujar Syukri.
Menurut Syukri, kenaikan harga BBM akan berdampak buruk bagi masyarakat menengah ke bawah. Hal tersebut akan mempercepat terjadinya inflasi yang tinggi dan meningkatkan jumlah orang miskin di Indonesia.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: Kompas.com