Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Jakarta – Pemerintah akan melakukan pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite dan solar. Hal ini dimulai dengan pengisian data dalam aplikasi MyPertamina bagi para konsumen.

Pembatasan ini penting dilakukan lantaran kuota pertalite dan solar tidak sampai pada akhir tahun ini.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan Solar tidak mencukupi hingga akhir tahun 2022.

Hal ini lantaran mobilitas masyarakat pascapandemi covid-19 sudah sangat padat, sehingga penggunaan BBM, utamanya pertalite dan solar mengalami peningkatan.

”(Kuota Pertalite dan Solar) tidak cukup sampai akhir tahun (2022),” kata Irto, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (3/9/2022).

Baca: Jokowi Tinjau Pembagian BLT BBM di Berbagai Daerah, Pertalite Jadi Naik?

Pertamina mencatat, penyaluran Pertalite hingga bulan Agustus 2022 sudah mencapai 19,5 juta kilo liter, dari kuota 23,05 juta kilo liter. Artinya kuota BBM yang tersisa adalah 3,5 juta kilo liter.
Sementara itu, penyaluran solar hingga bulan Agustus 2022 sudah mencapai 11,4 juta kilo liter dari kuota yang diberikan ke Pertamina sebesar 14,9 juta kilo liter, atau tersisa 3,5 liter.Baca: BBM Bersubsidi Dikabarkan Naik, Pertamina Minta Masyarakat HematJika jumlah rata-rata konsumsi BBM non subsidi masyarakat Indonesia per bulan adalah jumlah penyaluran pada Agustus 2022 dibagikan delapan bulan. Maka, untuk rata-rata konsumsi pertalite adalah 2,4 juta liter per bulan, dan Solar 1,4 juta kilo liter per bulan.”(Rata-rata konsumsi per bulan) tinggal dibagi 8, tapi masih cukup kalau sampai September 2022,” ujar dia. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Kompas.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler