Pameran Deep and Extreme 2022 Kembali Digelar, Perkuat Kebangkitan Wisata Selam Indonesia
Murianews
Kamis, 1 September 2022 22:35:15
MURIANEWS, Jakarta – Pameran olahraga esktrem terbesar Indonesia, "Deep and Extreme Indonesia 2022" kembali digelar secara luring setelah dua sebelumnya tertunda akibat pandemi COVID-19.
Pameran yang dilangsungkan di JCC Senayan, Jakarta hingga 4 September itu dibuka secara resmi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Kamis (1/9/2022).
”Semoga hadirnya kembali event
Deep and Extreme Indonesia 2022 menjadi momentum kebangkitan dan semakin majunya industri wisata selam Indonesia," kata Sandiaga.
Baca juga: Mau Wisata Balon Udara di Indonesia? Disini Pilihannya, Tak Kalah dari CappadociaSandiaga mengatakan, pemerintah saat ini terus berupaya maksimal dalam mendorong kebangkitan ekonomi masyarakat, khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang sebelumnya terdampak pandemi COVID-19.
”Termasuk di wisata selam tanah air. Untuk itu kami mengapresiasi dan mendukung sepenuhnya 'Deep and Extreme Indonesia 2022' menjadi bagian dalam pemulihan ekosistem wisata selam kita yang dua tahun lebih ini menghadapi suatu pukulan yang sangat dahsyat,” kata Sandiaga, dikutip dari laman Kemenparekraf.
Pameran yang menjadi wadah bagi para pecinta diving (menyelam) juga petualangan outdoor dalam mengakses berbagai informasi mengenai produk destinasi yang berkaitan dengan aktivitas-aktivitas wisata ekstrem ini diharapkan dapat memperkuat kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya wisata selam Indonesia.
Wisata luar ruang termasuk wisata selam dikatakan Sandiaga merupakan salah satu kegiatan wisata yang berpotensi menjadi pandemic winner. Hal ini lantaran pandemi COVID-19 telah mengubah minat dan tren wisatawan di Indonesia bahkan dunia yang lebih mengarah kepada wisata yang personalize, localize, customize, and smaller in size.
”Karenanya kami sekarang betul-betul all out untuk mendorong wisata minat khusus, termasuk wisata selam di mana Indonesia yang memiliki potensi yang begitu besar untuk menjadi destinasi selam terbaik di dunia,” kata Sandiaga.Terlebih saat ini di tengah pandemi, Indonesia berhasil naik 12 peringkat dalam Travel and Tourism Development Index (TTDI) 2021 yang dikeluarkan oleh World Economic Forum (WEF). Saat ini Indonesia berada di peringkat 32 mengalahkan Thailand, Malaysia, juga Vietnam.Indonesia juga menjadi negara pertama di ASEAN yang memiliki komitmen dalam penurunan emisi karbon di sektor pariwisata sebesar 50 persen pada 2035 dan net zero emission pada 2050.”Karena pariwisata lebih menuju ke alam bebas. Kita ingin bersama arahan Pak Presiden melakukan satu kebangkitan sektor yang berbasis alam budaya dan juga masyarakat untuk mendorong terciptanya 1,1 juta lapangan kerja baru di tahun 2021 dan dan 4,4 juta lapangan kerja baru di tahun 2004 yang sebagiannya kita harapkan dapat ditopang dari industri selam,” kata Sandiaga. Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber: kemenparekraf.go.id
[caption id="attachment_312971" align="alignleft" width="1890"]

Foto: Pameran olahraga esktrem terbesar Indonesia, "Deep and Extreme Indonesia 2022" kembali digelar secara luring (kemeparekraf.go.id)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Pameran olahraga esktrem terbesar Indonesia, "Deep and Extreme Indonesia 2022" kembali digelar secara luring setelah dua sebelumnya tertunda akibat pandemi COVID-19.
Pameran yang dilangsungkan di JCC Senayan, Jakarta hingga 4 September itu dibuka secara resmi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Kamis (1/9/2022).
”Semoga hadirnya kembali event
Deep and Extreme Indonesia 2022 menjadi momentum kebangkitan dan semakin majunya industri wisata selam Indonesia," kata Sandiaga.
Baca juga: Mau Wisata Balon Udara di Indonesia? Disini Pilihannya, Tak Kalah dari Cappadocia
Sandiaga mengatakan, pemerintah saat ini terus berupaya maksimal dalam mendorong kebangkitan ekonomi masyarakat, khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang sebelumnya terdampak pandemi COVID-19.
”Termasuk di wisata selam tanah air. Untuk itu kami mengapresiasi dan mendukung sepenuhnya 'Deep and Extreme Indonesia 2022' menjadi bagian dalam pemulihan ekosistem wisata selam kita yang dua tahun lebih ini menghadapi suatu pukulan yang sangat dahsyat,” kata Sandiaga, dikutip dari laman Kemenparekraf.
Pameran yang menjadi wadah bagi para pecinta diving (menyelam) juga petualangan outdoor dalam mengakses berbagai informasi mengenai produk destinasi yang berkaitan dengan aktivitas-aktivitas wisata ekstrem ini diharapkan dapat memperkuat kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya wisata selam Indonesia.
Wisata luar ruang termasuk wisata selam dikatakan Sandiaga merupakan salah satu kegiatan wisata yang berpotensi menjadi pandemic winner. Hal ini lantaran pandemi COVID-19 telah mengubah minat dan tren wisatawan di Indonesia bahkan dunia yang lebih mengarah kepada wisata yang personalize, localize, customize, and smaller in size.
”Karenanya kami sekarang betul-betul all out untuk mendorong wisata minat khusus, termasuk wisata selam di mana Indonesia yang memiliki potensi yang begitu besar untuk menjadi destinasi selam terbaik di dunia,” kata Sandiaga.
Terlebih saat ini di tengah pandemi, Indonesia berhasil naik 12 peringkat dalam Travel and Tourism Development Index (TTDI) 2021 yang dikeluarkan oleh World Economic Forum (WEF). Saat ini Indonesia berada di peringkat 32 mengalahkan Thailand, Malaysia, juga Vietnam.
Indonesia juga menjadi negara pertama di ASEAN yang memiliki komitmen dalam penurunan emisi karbon di sektor pariwisata sebesar 50 persen pada 2035 dan net zero emission pada 2050.
”Karena pariwisata lebih menuju ke alam bebas. Kita ingin bersama arahan Pak Presiden melakukan satu kebangkitan sektor yang berbasis alam budaya dan juga masyarakat untuk mendorong terciptanya 1,1 juta lapangan kerja baru di tahun 2021 dan dan 4,4 juta lapangan kerja baru di tahun 2004 yang sebagiannya kita harapkan dapat ditopang dari industri selam,” kata Sandiaga.
Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber: kemenparekraf.go.id