Jumat, 21 November 2025


MURIANEWS, Jakarta – Sebanyak 1,3 miliar data telepon seluler di Indoneisa, diduga mengalami kebocoran. Mirisnya, data tersebut diduga juga didjual dalam sebuah forum online bernama Breached Forums.

Padahal data yang ada dalam telepon seluler itu termasuk adanya Nomor Induk Kependudukan (NIK). Sebab, selama ini untuk bisa aktivasi kartu pernada harus refirstrasi terlebih dahulu menggunakan NIK dan KK.

Dilansir dari Kompas.com, dalam forum online itu, akun Bjorka mengklaim telah memiliki data 1.304.401.300 nomor ponsel pengguna di Indonesia. Data tersebut berisi nomor seluler kartu prabayar disertai dengan identitas penggunanya, berupa NIK, informasi nama operator seluler, serta tanggal registrasi nomor HP terkait.

Baca: 347 GB Data Perusahaan Diduga Bocor, Ganjar: Belum Ada dari Jateng

Data tersebut dibanderol senilai 50.000 dolar AS dengan transaksi dalam bentuk bitcoin atau ethereum. Bocoran data itu disimpan dalam file berukuran 18 GB (Compressed) atau 87 GB (Uncompressed).

Peneliti keamanan siber independen yang juga seorang bug hunter (pemburu celah keamanan internet), Afif Hidayatullah mengatakan bahwa data yang dibagikan Bjorka itu valid.

Kesimpulan ini ia ambil setelah melakukan pengecekan NIK melalui situs Kependudukan Tangerang Kota.  Ia lantas mencari sampel NIK yang berasal dari daerah tersebut, untuk bisa dilakukan pengecekan melalui situs web tersebut.

”Setahu saya Tangerang menggunakan kode NIK 3671, dan ketika saya cek salah satu sampel, terdapat NIK berikut 3671***** dengan nomor telpon 62812****,” jelas Afif.
Kemudian ketika pikanya memeriksa NIK yang lain, ternyata juga terdapat nama yang disebar oleh Bjrka tersebut.Baca: 43 Persen Kebocoran Data Dilakukan dari Dalam”Ketika saya periksa, ternyata pada NIK bernama TJ** J**, dan pada GetContact juga terdapat nama tersebut. Sehingga, saya dapat menyimpulkan data yang di berikan masih valid," imbuh Afif.Meski yakin bahwa NIK dan nomor HP sesuai dengan orangnya, Afif belum bisa memastikan dari mana data tersebut berasal.Jika melihat postingan Bjorka di atas, sang hacker menyisipkan logo Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), sehingga kemungkinan data nomor HP ini berasal dari sana. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Kompas.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler