Beda Keterangan Kapolri dan Sambo Soal Bharada E Disuruh Menembak Brigadir J
Murianews
Rabu, 31 Agustus 2022 09:46:41
MURIANEWS, Jakarta – Polisi telah melakukan rekonstruksi atas kasus penembakan Brigadir J di rumah dinas ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Ferdy Sambo yang disebut sebagai otak dalam pembunuhan berencana itu pun turut dihadirkan.
Kepada penyidik, Sambo menjelaskan bahwa dia mendapatkan laporan dari istrinya Putri Candrawathi soal peristiwa yang berlangsung di Magelang. Menurut cerita Putri yang juga dituangkan dalam BAP penyidik, Brigadir J saat itu masuk dengan cara membuka paksa kunci kamar. Saat itu Putri tengah beristirahat.
Setelah masuk, Yosua disebut melakukan pelecehan dan pemerkosaan terhadap Putri yang kemudian mencoba melakukan perlawanan. Yosua kemudian membanting Putri ke lantai hingga tergeletak di pintu kamar mandi.
Putri, kemudian meminta tolong kepada dua asisten rumah tangganya, Susi dan Kuat Ma'ruf.
Baca: Kapolri: Bharada E Dijanjikan SP3 Oleh Sambo Usai Menembak Brigadir J”Reaksi saya sebagai suami dan kepala keluarga emosi dan marah ketika mengetahui istri saya diperlakukan seperti ini, dan itu terjadi pada hari ulang tahun pernikahan saya yang ke-22,” tutur Sambo kepada penyidik yang memeriksanya, dikutip dari
Tempo.co, Rabu (31/8/2022).
Setelah mendapatkan cerita dari istrinya, Sambo mengaku sempat memanggil Bharada E dan Bripka Ricky Rizal. Dia mengkonfirmasi kejadian tersebut kepada keduanya.
Ricky menyatakan tak tahu kejadian sebenarnya. Dia hanya menyampaikan ada keributan antara Kuat dengan Yosua.
Baca: Bharada E Jadi Justice Collaborator, Siap Ungkap Pihak yang Terlibat ”Saya meminta untuk membackup dan mengamankan saya pada saat saya meminta penjelasan kepada Brigadir Yosua, dan yang siap mengamankan hanya Bharada Richard," kata Sambo.Sementara dalam konferensi yang dilakukan oleh kapolri jenderal Listyo Sigit Prabowo, Bharada E disebut mendapatkan perintah untuk menembak Brigadir J. Namun, pada saat rekonstruksi, Sambo hanya meminta Bharada E untuk membackup. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Tempo.co
[caption id="attachment_306492" align="alignleft" width="880"]

Bharada E tersangka kasus pembunuhan Brigadir J (CNNIndonensia.com)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Polisi telah melakukan rekonstruksi atas kasus penembakan Brigadir J di rumah dinas ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Ferdy Sambo yang disebut sebagai otak dalam pembunuhan berencana itu pun turut dihadirkan.
Kepada penyidik, Sambo menjelaskan bahwa dia mendapatkan laporan dari istrinya Putri Candrawathi soal peristiwa yang berlangsung di Magelang. Menurut cerita Putri yang juga dituangkan dalam BAP penyidik, Brigadir J saat itu masuk dengan cara membuka paksa kunci kamar. Saat itu Putri tengah beristirahat.
Setelah masuk, Yosua disebut melakukan pelecehan dan pemerkosaan terhadap Putri yang kemudian mencoba melakukan perlawanan. Yosua kemudian membanting Putri ke lantai hingga tergeletak di pintu kamar mandi.
Putri, kemudian meminta tolong kepada dua asisten rumah tangganya, Susi dan Kuat Ma'ruf.
Baca: Kapolri: Bharada E Dijanjikan SP3 Oleh Sambo Usai Menembak Brigadir J
”Reaksi saya sebagai suami dan kepala keluarga emosi dan marah ketika mengetahui istri saya diperlakukan seperti ini, dan itu terjadi pada hari ulang tahun pernikahan saya yang ke-22,” tutur Sambo kepada penyidik yang memeriksanya, dikutip dari
Tempo.co, Rabu (31/8/2022).
Setelah mendapatkan cerita dari istrinya, Sambo mengaku sempat memanggil Bharada E dan Bripka Ricky Rizal. Dia mengkonfirmasi kejadian tersebut kepada keduanya.
Ricky menyatakan tak tahu kejadian sebenarnya. Dia hanya menyampaikan ada keributan antara Kuat dengan Yosua.
Baca: Bharada E Jadi Justice Collaborator, Siap Ungkap Pihak yang Terlibat
”Saya meminta untuk membackup dan mengamankan saya pada saat saya meminta penjelasan kepada Brigadir Yosua, dan yang siap mengamankan hanya Bharada Richard," kata Sambo.
Sementara dalam konferensi yang dilakukan oleh kapolri jenderal Listyo Sigit Prabowo, Bharada E disebut mendapatkan perintah untuk menembak Brigadir J. Namun, pada saat rekonstruksi, Sambo hanya meminta Bharada E untuk membackup.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: Tempo.co