– Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengaku geram dengan adanya subsidi gas Elpiji yang justru banyak dinikmati orang kaya. Bahkan bisa dilkatakan subsidi dari pemerintah selama ini tidak tepat sasaran.
Dia mengungkapkan, sebanyak 68 persen elpiji bersubsidi dinikmati oleh kelompok rumah tangga mampu atau kaya. Sedangkan 32 persen dinikmati golongan rumah tangga kelas bawah.
”Jadi 68 persen konsumsinya dinikmati oleh yang mampu, sedangkan 40 persen terbawah hanya menikmati 32 persen dari subsidi elpiji 3 kilogram,” ujarnya, dikutip dari
, Sabtu (27/8/2022).
Padahal kata Sri Mulyani, pemerintah mengeluarkan biaya subsidi yang besar untuk setiap tabung elpiji 3 kilogram yakni mencapai Rp 42.750 per tabung.
Ia menjelaskan, harga keekonomian atau harga seharusnya elpiji adalah Rp 18.500 per kilogram. Nilai itu berdasarkan penghitungan harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) sebesar 105 dollar AS per barrel dan kurs Rp 14.750 per dollar AS.
Namun saat ini pemerintah menetapkan harga jual ke masyarakat hanya sebesar Rp 4.250 per kilogram. Artinya, pemerintah menyubsidi Rp 14.250 untuk setiap kilogram yang ada pada tabung gas melon itu.”Jadi kalau setiap kali beli elpiji 3 kilogram, itu mereka mendapatkan subsidi sebesar Rp 42.750," katanya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Kompas.com
[caption id="attachment_227908" align="alignleft" width="880"]

Tumpukan gas elpiji di pangkalan Pertamina. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengaku geram dengan adanya subsidi gas Elpiji yang justru banyak dinikmati orang kaya. Bahkan bisa dilkatakan subsidi dari pemerintah selama ini tidak tepat sasaran.
Dia mengungkapkan, sebanyak 68 persen elpiji bersubsidi dinikmati oleh kelompok rumah tangga mampu atau kaya. Sedangkan 32 persen dinikmati golongan rumah tangga kelas bawah.
”Jadi 68 persen konsumsinya dinikmati oleh yang mampu, sedangkan 40 persen terbawah hanya menikmati 32 persen dari subsidi elpiji 3 kilogram,” ujarnya, dikutip dari
Kompas.com, Sabtu (27/8/2022).
Baca: Maling Tabung Gas Elpiji di Sragen Dicokok Polisi, Sempat Diwarnai Baku Hantam
Padahal kata Sri Mulyani, pemerintah mengeluarkan biaya subsidi yang besar untuk setiap tabung elpiji 3 kilogram yakni mencapai Rp 42.750 per tabung.
Ia menjelaskan, harga keekonomian atau harga seharusnya elpiji adalah Rp 18.500 per kilogram. Nilai itu berdasarkan penghitungan harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) sebesar 105 dollar AS per barrel dan kurs Rp 14.750 per dollar AS.
Baca: Beli Gas Elpiji 3 Kg Pakai Aplikasi MyPertamina, Kapan Mulai Berlaku?
Namun saat ini pemerintah menetapkan harga jual ke masyarakat hanya sebesar Rp 4.250 per kilogram. Artinya, pemerintah menyubsidi Rp 14.250 untuk setiap kilogram yang ada pada tabung gas melon itu.
”Jadi kalau setiap kali beli elpiji 3 kilogram, itu mereka mendapatkan subsidi sebesar Rp 42.750," katanya.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: Kompas.com