– Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan bahwa kuota untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) Jenis pertalite diperkirakan akan habis pada September mendatang. Hal ini lantaran konsumsi pertalite yang membengkak selama tiga bulan terakhir.
Sri Mulyani menjelaskan, pemerintah telah menetapkan kuota pertalite sebanyak 23,05 juta kiloliter (KL) pada 2022.
”Namun, hingga Juli 2022 realisasi konsumsi Pertalite di masyarakat ternyata sudah mencapai 16,84 juta KL,” katanya, dikutip dari
, Jumat (26/8/2022).
Dia juga merinci konsumsi pertalite setiap bulan dari masyarakat. Menurutnya, dalam setiap bulan konsumsinya mencapai 2,4 juta KL.
”Kalau pola konsumsinya sama (2,4 juta KL per bulan), maka akhir Sptember kuta pertalite akan habis,” imbuhnya.
Sementara untuk Solar, pemerintah telah menetapkan kuotanya sebanyak 14,91 juta KL untuk 2022, tetapi realisasi konsumsinya sudah mencapai 9,88 juta KL hingga Juli 2022. Jika mengikuti tren konsumsi itu maka sebelum akhir tahun kuota Solar sudah habis.
”Jadi kalau ikuti tren ini, bulan Oktober habis kuotanya itu (Solar),” imbuhnya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Kompas.com
[caption id="attachment_52734" align="alignleft" width="880"]

Pengguna kendaraan di Pati masih memilih BBM jenis premium ketimbang pertalite. (MuriaNewsCom/Lismanto)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan bahwa kuota untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) Jenis pertalite diperkirakan akan habis pada September mendatang. Hal ini lantaran konsumsi pertalite yang membengkak selama tiga bulan terakhir.
Sri Mulyani menjelaskan, pemerintah telah menetapkan kuota pertalite sebanyak 23,05 juta kiloliter (KL) pada 2022.
”Namun, hingga Juli 2022 realisasi konsumsi Pertalite di masyarakat ternyata sudah mencapai 16,84 juta KL,” katanya, dikutip dari
Kompas.com, Jumat (26/8/2022).
Baca: Sri Mulyani Ngomong, Harga Pertalite Harusnya Rp 14.450 per Liter
Dia juga merinci konsumsi pertalite setiap bulan dari masyarakat. Menurutnya, dalam setiap bulan konsumsinya mencapai 2,4 juta KL.
”Kalau pola konsumsinya sama (2,4 juta KL per bulan), maka akhir Sptember kuta pertalite akan habis,” imbuhnya.
Sementara untuk Solar, pemerintah telah menetapkan kuotanya sebanyak 14,91 juta KL untuk 2022, tetapi realisasi konsumsinya sudah mencapai 9,88 juta KL hingga Juli 2022. Jika mengikuti tren konsumsi itu maka sebelum akhir tahun kuota Solar sudah habis.
Baca: Jokowi Buka Suara Soal Rencana Kenaikan Harga Pertalite
”Jadi kalau ikuti tren ini, bulan Oktober habis kuotanya itu (Solar),” imbuhnya.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: Kompas.com