Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara terang-terangan menolak permintaan China dan Arab Saudi untuk mengirim beras ke dua negara tersebut. Padahal, jumlah permintaannya cukup banyak.

Jokowi menyebut bahwa China sudah mengajukan permintaan beras Indonesia sebesar 2,5 juta ton. Sementara Arab Saudi meminta 1.000 ton beras.

”Kemarin dari China minta beras 2,5 juta ton, Saudi minta 1.000 ton beras. Saat ini kita belum berani, kita stop dulu,” katanya saat memberi arahan kepada Kadin di Anjungan Riau TMII, Jakarta Timur, Selasa (23/8/2022).

Jokowi menjelaskan Indonesia masih menunggu momen yang tepat. Jika produksi beras meningkat bukan ada potensi Indonesia melakukan ekspor.

Baca: Ganjar Sebut Jateng Bisa Jadi Lumbung Pangan Dunia

”Tapi begitu produksi melompat karena bapak ibu ke situ (meningkatkan produksi), bisa saja kita terjun ke situ dengan harga yang sangat visible, sangat baik,” tambahnya.

Karena itu, Jokowi mendorong para pengusaha muda agar bergerak dalam bidang pangan. Lantaran saat ini bisnis bidang pangan sangat menjanjikan.”Kadin misalnya, bergerak di bidang pangan, menanam pari sekian ratus hektar, pemupukannya menggunakan drone, saya yakin nanti permintaan ekspor akan banyak, karena saat ini pangan menjadi incaran negara-negara,” ungkap Jokowi.Pada kesempatan itu, Jokowi kembali memamerkan capaian Indonesia yang mendapatkan penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI). Penghargaan itu terkait swasembada beras sejak tahun 2019.”Di sisi lain negara lain kekurangan pangan kita justru dinyatakan sudah swasembada beras. Kita harus waspada iya, hati-hati iya tapi jangan memunculkan sebuah pesimisme, ini sekali lagi yang saya nggak mau,” pungkasnya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Youtube Sekretariat presiden

Baca Juga

Komentar

Terpopuler