Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Jakarta – Banyak masyarakat yang penasaran dengan kondisi cuaca di Indonesia akhir-akhir ini. Sebab, hingga Juli ini yang seharusnya sudah memasuki musim kemarau, tetapi masih sering terjadi hujan.

Tidak hanya itu, pada bulan yang sama hujan justru terjadi hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Bahkan akibat hujan di luar masanya itu, justru banyak daerah yang mengalami banjir. Sehingga hal ini kemudian membuat masyarakat bingung dengan kondisi cuaca yang sulit untuk diprediksi.

Deputi Bidang Meteorologi pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Guswanto mengatakan, masih seringnya terjadi hujan saat musim kemarau ini disebabkan masih aktifnya beberapa fenomena dinamika atmosfer skala global-regional yang cukup signifikan.

Baca: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Setinggi Empat Meter

Salah satu faktornya, yaitu fenomena La Nina yang pada bulan Juli ini diidentifikasi masih cukup aktif dengan kategori lemah.

”Kondisi tersebut masih turut berpengaruh terhadap penyediaan uap air secara umum di atmosfer Indonesia,” ungkap Guswanto, dikutip dari laman resmi BMKG, Sabtu (16/7/2022).

Faktor lainnya, yaitu fenomena Dipole Mode di wilayah Samudra Hindia saat ini juga menunjukkan indeks yang cukup berpengaruh dalam memicu peningkatan curah hujan terutama di wilayah Indonesia bagian barat.
Dalam skala regional, terdapat beberapa fenomena gelombang atmosfer yang aktif meningkatkan aktivitas konvektif dan pembentukan awan hujan, yaitu Madden Jullian Oscillation (MJO), gelombang Kelvin, dan gelombang Rossby yang terjadi pada periode yang sama.Baca: BMKG Imbau Warga Waspada Cuaca Ekstrem Dua Hari ke Depan”Adanya pola belokan angin dan daerah pertemuan serta perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di sekitar Sumatera bagian selatan dan di Jawa bagian barat juga mampu meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di wilayah tersebut didukung dengan anomali suhu muka laut positif yang dapat meningkatkan potensi uap air di atmosfer,” ujarnya.Karena itu, meskipun saat ini sebagian besar wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau, namun, karena adanya fenomena-fenomena atmosfer tersebut memicu terjadinya dinamika cuaca yang berdampak masih turunnya hujan di sebagian besar wilayah Indonesia. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: BMKG.go.id

Baca Juga

Komentar