Survei Indopol: Elektabilitas Ganjar Melesat di Atas Prabowo dan Puan
Murianews
Jumat, 15 Juli 2022 16:05:01
MURIANEWS, Jakarta – Lembaga survei Indopol mengeluarkan rilis hasil survei elektabilitas bakal calon presiden dalam pemilu 2024 mendatang. Hasilnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mempunyai elektabilitas tinggi, yakni Ganjar Pranowo 24,23 persen.
Sementara untuk elektabilitas Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo yang saat ini tengah mencore akan diusung partai gerindra, elektabilitasnya hanya 11,79 persen. Begitu pula dengan ketua DPR RI Puan Maharani yang hanya mempunyai elektabilitas 1,38 persen.
Survei tersebut dilakukan dalam kurun waktu 24 Juni-1 Juli 2022 dengan total responden 1.230 orang, yang diambil dari seluruh provinsi. Survei dilakukan secara tatap muka dengan metode
multistage random sampling dan
margin of error survei ini 2,8% serta tingkat kepercayaan 95%.
Baca: Survei Poltracking, Elektabilitas Ganjar Melonjak”Ganjar, Anies, Prabowo masih berada di temuan teratas. Temuan menarik, Prabowo menurun secara signifikan di Januari,” kata Ketua Indopol Ratno, dikutip dari
detik.com, Jumat (15/7/2022).
Ratno mengungkap temuan elektabilitas Prabowo dan Puan Maharani turun signifikan dibanding survei sebelumnya. Sementara Ganjar dan Anies serta beberapa tokoh lain mengalami peningkatan.
”Kalau melihat tren Ganjar dan Anies cenderung meningkat, sementara Prabowo turun dan Ridwan Kamil cukup meningkat, sementara Andika Perkasa, Puan Maharani juga meningkat, kemudian Sandiaga Uno, AHY, cenderung turun sedikit," ujarnya.
Ratno lantas mengungkap faktor penurunan elektabilitas Prabowo. Salah satunya terkait posisi Prabowo yang masuk dalam kabinet. Menurutnya, masuknya Prabowo dalam kabinet itu tidak diimbangi dengan dukungan suara loyalitasnya. Sehingga, pendukung Prabowo mengalami pergeseran.
Baca: Dekati Coblosan, Elektabilitas Ganjar Melejit Capai 64 Persen”Performa dan kinerja selaku menteri dalam kabinet Jokowi menjadi faktor penyebab, karena kita tahu pendukung Prabowo jelas berseberangan dengan pendukung Jokowi," ujarnya.”Ketika Prabowo ingin menggunakan strategi tetap namanya muncul di panggung nasional dengan maksud di kabinet, ternyata ini tidak diimbangi dengan dukungan politik dari para pendukungnya, mereka bergeser ke Anies Baswedan dan Ridwan Kamil,” lanjut Ratno. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Detik.com
[caption id="attachment_301815" align="alignleft" width="880"]

Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah. (Murianews/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Lembaga survei Indopol mengeluarkan rilis hasil survei elektabilitas bakal calon presiden dalam pemilu 2024 mendatang. Hasilnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mempunyai elektabilitas tinggi, yakni Ganjar Pranowo 24,23 persen.
Sementara untuk elektabilitas Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo yang saat ini tengah mencore akan diusung partai gerindra, elektabilitasnya hanya 11,79 persen. Begitu pula dengan ketua DPR RI Puan Maharani yang hanya mempunyai elektabilitas 1,38 persen.
Survei tersebut dilakukan dalam kurun waktu 24 Juni-1 Juli 2022 dengan total responden 1.230 orang, yang diambil dari seluruh provinsi. Survei dilakukan secara tatap muka dengan metode
multistage random sampling dan
margin of error survei ini 2,8% serta tingkat kepercayaan 95%.
Baca: Survei Poltracking, Elektabilitas Ganjar Melonjak
”Ganjar, Anies, Prabowo masih berada di temuan teratas. Temuan menarik, Prabowo menurun secara signifikan di Januari,” kata Ketua Indopol Ratno, dikutip dari
detik.com, Jumat (15/7/2022).
Ratno mengungkap temuan elektabilitas Prabowo dan Puan Maharani turun signifikan dibanding survei sebelumnya. Sementara Ganjar dan Anies serta beberapa tokoh lain mengalami peningkatan.
”Kalau melihat tren Ganjar dan Anies cenderung meningkat, sementara Prabowo turun dan Ridwan Kamil cukup meningkat, sementara Andika Perkasa, Puan Maharani juga meningkat, kemudian Sandiaga Uno, AHY, cenderung turun sedikit," ujarnya.
Ratno lantas mengungkap faktor penurunan elektabilitas Prabowo. Salah satunya terkait posisi Prabowo yang masuk dalam kabinet. Menurutnya, masuknya Prabowo dalam kabinet itu tidak diimbangi dengan dukungan suara loyalitasnya. Sehingga, pendukung Prabowo mengalami pergeseran.
Baca: Dekati Coblosan, Elektabilitas Ganjar Melejit Capai 64 Persen
”Performa dan kinerja selaku menteri dalam kabinet Jokowi menjadi faktor penyebab, karena kita tahu pendukung Prabowo jelas berseberangan dengan pendukung Jokowi," ujarnya.
”Ketika Prabowo ingin menggunakan strategi tetap namanya muncul di panggung nasional dengan maksud di kabinet, ternyata ini tidak diimbangi dengan dukungan politik dari para pendukungnya, mereka bergeser ke Anies Baswedan dan Ridwan Kamil,” lanjut Ratno.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: Detik.com