Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Jakarta – PT Pertamina (Persero) membeberkan besaran harga Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti pertalite, solar dan pertamax tanpa subsidi dari pemerintah. Namun, untuk yang diidtribuskan kali ini adalah yang sudah mendapatkan subsidi.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan, apabila mengikuti harga keekonomian tanpa ada subsidi dari pemerintah, maka selisih harga untuk pertalite, pertamax dan solar akan jauh lebih tinggi. Untungnya, saat ini pemerintah masih memberikan subsidi tersebut.

Nicke mengatakan, untuk harga pertalite di pasar saat ini adalah sebesar Rp 17.200 per liter, namun harga jual Pertamina masih tetap Rp 7.650 per liter. Dengan demikian, setiap liter Pertalite yang dibayar oleh masyarakat, pemerintah mensubsidi Rp 9.550 per liternya.

Baca: Curhat Jokowi Soal Subsidi Pertalite yang Bisa Buat APBN Jebol

Kemudian untuk Pertamax, Pertamina masih mematok harga Rp 12.500 per liter. Padahal, untuk bensin dengan nomor oktan atau RON 92, keekonomian harga pasar telah mencapai Rp 17.950. namun, kompetitor masih menjual dengan harga sekitar Rp 17.000 per liter.

”Kita masih menahan dengan harga Rp 12.500, karena kita juga pahami kalau Pertamax kita naikkan setinggi ini, maka shifting ke Pertalite akan terjadi, dan tentu akan menambah beban negara,” ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (9/7/2022).

Sementara itu, per Juli 2022, harga keekonomian untuk Solar CN-48 atau Biosolar (B30) sebesar Rp 18.150 per liter, namun Pertamina masih menjual jenis BBM tersebut dengan harga Rp 5.150 per liter.Baca: Mobil di Atas 1.500 cc Haram Minum Pertalite”Jadi untuk setiap liter Solar, pemerintah membayar subsidi Rp 13.000,” kata Nicke.Sementara untuk elpiji PSO sejak 2007 belum ada kenaikan, di mana harganya masih Rp 4.250 per kilogram, sementara harga pasar Rp 15.698 per kg. Dengan demikian, subsidi dari pemerintah adalah Rp 11.448 per kg. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Kompas.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler