Jumat, 21 November 2025


MURIANEWS, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengungkapkan kegeramanya kepada para menteri. Bahkan Jokowi geregetan lantaran hingga saat ini pemerintah masih melakukan impor jagung dan kedelai.

Padahal, lahan di Indonesia untuk menanam dua komoditas itu masih sangat luas. Lebih dari itu, usia tanam hingga masa panen, untuk dua komoditas itu juga tidak terlalu lama. Selain itu, jumlah petani di Indonesia ini juga banyak.

”Karena kita tahu bahwa untuk produksi pangan yang di darat ini, misalnya tanam jagung yang hanya 3 bulan sampai 100 hari, tanam padi juga hanya butuh 4 bulan, tanam kedelai untuk mengurangi impor kita juga butuh waktu 3 bulan sampai 100 hari," ujar Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/6/2022).

”Lahan kita ini sangat luas karena sisanya sangat banyak. HGU (hak guna usaha) yang terlantar juga masih sangat banyak,” tambahnya.

Baca: Pemerintah Percepat Target Swasembada Kedelai di 2018, Begini Langkah Kementan

Jokowi juga mengatakan bahwa untuk lahan jangan hanya ditanami satu komoditas saja, usahakan dengan tanaman tumpang sari. Hal itu justru akan lebih menghasilkan, dari pada hanya menanam satu jenis tanaman dalam satu lahan.
”Saya sudah sampaikan berkali-kali, misalnya sawit, di antara sawit itu kan sebetulnya bisa ditanami, yang pendek ditanami jagung, yang sudah besar ditanami porang,” lanjutnya.Apabila hasil produksi melimpah maka mudah untuk memasarkannya, sehingga tidak ada yang menumpuk.”Kalau sudah penuh stoknya, ya gampang sekali sekarang ini yang namanya memasarkan bahan pangan, gampang sekali, mudah sekali,” tegasnya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Youtube Sekretariat Presiden

Baca Juga

Komentar

Terpopuler