BRIN Prediksi Hari Raya Iduladha Tahun Ini Berpotensi Berbeda
Murianews
Senin, 6 Juni 2022 14:11:08
MURIANEWS, Jakarta – Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menjelaskan bahwa ada potensi perbedaan tanggal pelaksanaan hari raya Iduladha tahun ini. Dalam kalender, yang tertara Iduladha berlangsung pada 9 Juli, namun tidak menutup kemungkinan akan terjadi pada 10 Juli.
“Garis tanggal hijriah dibuat dengan memakai kriteria awal bulan kamariah yang berlaku di masyarakat. Saat ini ada dua kriteria utama yang digunakan di Indonesia yaitu kriteria wujudul hilal dan kriteria baru MABIMS,” ujar Andi, dikutip dari
Kompas.com, Senin (6/6/2022).
Baca: Jemaah Tarekat Syattariyah di Sumbar Baru Rayakan Iduladha Hari IniMenurutnya, kriteria wujudul hilal yang digunakan Muhammadiyah berlandaskan pada kondisi bulan yang terbenam setelah matahari terbenam berapa pun ketinggiannya.
Sementara itu, kriteria baru MABIMS berlandaskan pada batasan minimal untuk terlihatnya hilal, yaitu parameter fisis hilal yang dinyatakan dengan parameter elongasi (jarak sudut bulan-matahari) minimun 6,4 derajat. Kemudian parameter fisis gangguan cahaya syafak (cahaya senja) yang dinyatakan dengan parameter ketinggian minimum 3 derajat.
“Kriteria baru MABIMS saat ini digunakan Kementerian Agama dan beberapa ormas Islam, menggantikan kriteria lama MABIMS (2-3-8,3 derajat altitud, 3 derajat elogasi, dan 8 jam umur hilal dihitung sejak ijtimak/konjungsi solar/fase bulan baru geosentrik hingga matahari terbenam,” papar Andi.
Baca: Ketua DPRD Jepara: PMK Bikin Warga Ketar-ketir Beli Hewan Kurban
Lebih lanjut, kriteria tersebut yang masih digunakan untuk penyusunan kalender 2022 di Indonesia.Adapun berdasarkan kriteria lama MABIMS maupun wujudul hilal, sebenarnya kondisi hilal di Indonesia telah memenuhi syarat. Ketinggian hilal bervariasi antara +0,78 derajat (Merauke) hingga +3,22 derajat (Sabang), sedangkan elongasi bervariasi antara 4,02 derajat (Jayapura) hingga 4,97 derajat (Sabang).Ijtimak awal Zulhijjah 1443 H terjadi pada 29 Juni 2022 pukul 09.52 WIB, sehingga umur hilal bervariasi antara 5,65 jam (Merauke) hingga 9,08 jam (Sabang).“Sehingga, Muhammadiyah dalam maklumatnya telah menetapkan 1 Zulhijjah 1443 H jatuh pada 30 Juni 2022 dan Idul Adha jatuh pada 9 Juli 2022,” ungkap Andi. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber:
Kompas.com
[caption id="attachment_266815" align="alignleft" width="880"]

Ilustrasi (freepik.com)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menjelaskan bahwa ada potensi perbedaan tanggal pelaksanaan hari raya Iduladha tahun ini. Dalam kalender, yang tertara Iduladha berlangsung pada 9 Juli, namun tidak menutup kemungkinan akan terjadi pada 10 Juli.
“Garis tanggal hijriah dibuat dengan memakai kriteria awal bulan kamariah yang berlaku di masyarakat. Saat ini ada dua kriteria utama yang digunakan di Indonesia yaitu kriteria wujudul hilal dan kriteria baru MABIMS,” ujar Andi, dikutip dari
Kompas.com, Senin (6/6/2022).
Baca: Jemaah Tarekat Syattariyah di Sumbar Baru Rayakan Iduladha Hari Ini
Menurutnya, kriteria wujudul hilal yang digunakan Muhammadiyah berlandaskan pada kondisi bulan yang terbenam setelah matahari terbenam berapa pun ketinggiannya.
Sementara itu, kriteria baru MABIMS berlandaskan pada batasan minimal untuk terlihatnya hilal, yaitu parameter fisis hilal yang dinyatakan dengan parameter elongasi (jarak sudut bulan-matahari) minimun 6,4 derajat. Kemudian parameter fisis gangguan cahaya syafak (cahaya senja) yang dinyatakan dengan parameter ketinggian minimum 3 derajat.
“Kriteria baru MABIMS saat ini digunakan Kementerian Agama dan beberapa ormas Islam, menggantikan kriteria lama MABIMS (2-3-8,3 derajat altitud, 3 derajat elogasi, dan 8 jam umur hilal dihitung sejak ijtimak/konjungsi solar/fase bulan baru geosentrik hingga matahari terbenam,” papar Andi.
Baca: Ketua DPRD Jepara: PMK Bikin Warga Ketar-ketir Beli Hewan Kurban
Lebih lanjut, kriteria tersebut yang masih digunakan untuk penyusunan kalender 2022 di Indonesia.
Adapun berdasarkan kriteria lama MABIMS maupun wujudul hilal, sebenarnya kondisi hilal di Indonesia telah memenuhi syarat. Ketinggian hilal bervariasi antara +0,78 derajat (Merauke) hingga +3,22 derajat (Sabang), sedangkan elongasi bervariasi antara 4,02 derajat (Jayapura) hingga 4,97 derajat (Sabang).
Ijtimak awal Zulhijjah 1443 H terjadi pada 29 Juni 2022 pukul 09.52 WIB, sehingga umur hilal bervariasi antara 5,65 jam (Merauke) hingga 9,08 jam (Sabang).
“Sehingga, Muhammadiyah dalam maklumatnya telah menetapkan 1 Zulhijjah 1443 H jatuh pada 30 Juni 2022 dan Idul Adha jatuh pada 9 Juli 2022,” ungkap Andi.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber:
Kompas.com