Kemendikbudristek Luncurkan Program Praktisi Mengajar
Murianews
Jumat, 3 Juni 2022 16:40:03
MURIANEWS, Jakarta – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan program praktisi mengajar, Jumat (3/6/2022). Program tersebut merupakan terobosan dalam kurikulum Merdeka Belajar.
Mendikbudristek Nadiem Makarim menyebut, bahwa sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), program tersebut untuk menghadirkan kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan praktisi di Indonesia. Program Praktisi Mengajar juga menjadi salah satu transformasi pendidikan Indonesia untuk bergerak secara cepat agar dapat bersaing dengan negara-negara lain di kancah internasional.
Menurutnya, Praktisi Mengajar akan fokus pada pencapaian program dengan dua indikator kerja utama (IKU) perguruan tinggi, yakni praktisi mengajar di dalam kampus dan menciptakan kelas yang kolaboratif serta partisipatif.
Baca: Guru Diharapkan Segera Kuasai Kurikulum Merdeka“Bukan hanya mahasiswa dan dosen yang keluar kampus, kita inginkan praktisi masuk ke kampus dan mengajar bersama-sama dengan dosen,” jelas Nadiem dikutip
Bisnis.com, Jumat (3/6/2022).
Dengan peran praktisi ahli yang ikut serta dalam kegiatan mengajar di perguruan tinggi, Nadiem mengharapkan bahwa praktisi akan menerapkan
project base learning yang dapat mengubah proses pembelajaran di dalam kelas.
“Mahasiswa benar-benar berkarya dan mengerjakan project yang nyata di lapangan. Ataupun paling tidak, mahasiswa dapat mempelajari kasus nyata di sebuah industri atau diluar dunia akademik,” ujar Nadiem.
Baca: Cek Keunggulan Kurikulum Merdeka Bagi SiswaMenurutnya, pembaharuan proses pembelajaran tersebut dapat membantu mahasiswa untuk membangun
soft skills yang dibutuhkan di dunia kerja. Ia mengatakan, 50 persen dari 13,4 juta tenaga praktisi ahli di Indonesia telah menunjukkan ketertarikannya untuk mengajar di lingkungan kampus.“Melalui program Praktisi Mengajar, selain untuk mengajar, praktisi juga diminta ikut serta dalam perencanaan bahan ajar serta melakukan evaluasi mata kuliah yang ada,” tutupnya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber:
Bisnis.com
[caption id="attachment_234446" align="alignleft" width="880"]

Mendikbudristek Nadiem Makarim. (Instagram/@nadiemmakariem)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan program praktisi mengajar, Jumat (3/6/2022). Program tersebut merupakan terobosan dalam kurikulum Merdeka Belajar.
Mendikbudristek Nadiem Makarim menyebut, bahwa sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), program tersebut untuk menghadirkan kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan praktisi di Indonesia. Program Praktisi Mengajar juga menjadi salah satu transformasi pendidikan Indonesia untuk bergerak secara cepat agar dapat bersaing dengan negara-negara lain di kancah internasional.
Menurutnya, Praktisi Mengajar akan fokus pada pencapaian program dengan dua indikator kerja utama (IKU) perguruan tinggi, yakni praktisi mengajar di dalam kampus dan menciptakan kelas yang kolaboratif serta partisipatif.
Baca: Guru Diharapkan Segera Kuasai Kurikulum Merdeka
“Bukan hanya mahasiswa dan dosen yang keluar kampus, kita inginkan praktisi masuk ke kampus dan mengajar bersama-sama dengan dosen,” jelas Nadiem dikutip
Bisnis.com, Jumat (3/6/2022).
Dengan peran praktisi ahli yang ikut serta dalam kegiatan mengajar di perguruan tinggi, Nadiem mengharapkan bahwa praktisi akan menerapkan
project base learning yang dapat mengubah proses pembelajaran di dalam kelas.
“Mahasiswa benar-benar berkarya dan mengerjakan project yang nyata di lapangan. Ataupun paling tidak, mahasiswa dapat mempelajari kasus nyata di sebuah industri atau diluar dunia akademik,” ujar Nadiem.
Baca: Cek Keunggulan Kurikulum Merdeka Bagi Siswa
Menurutnya, pembaharuan proses pembelajaran tersebut dapat membantu mahasiswa untuk membangun
soft skills yang dibutuhkan di dunia kerja. Ia mengatakan, 50 persen dari 13,4 juta tenaga praktisi ahli di Indonesia telah menunjukkan ketertarikannya untuk mengajar di lingkungan kampus.
“Melalui program Praktisi Mengajar, selain untuk mengajar, praktisi juga diminta ikut serta dalam perencanaan bahan ajar serta melakukan evaluasi mata kuliah yang ada,” tutupnya.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber:
Bisnis.com