Hari Ini dan Besok Matahari Melintas Tepat di Atas Ka'bah, Bisa Dimanfaatkan Verifikasi Arah Kiblat
Murianews
Jumat, 27 Mei 2022 01:00:05
MURIANEWS, Kudus- Buat yang ingin meverifikasi arah kiblat, saat inilah waktu yang tepat. Pasalnya, dalam dua hari ini, matahari akan kembali melintas tepat di atas ka’bah.
Dikutip dari laman resmi
Kementerian Agama, fenomena yang dikenal dengan istilah istiwa a’zham atau rashdul qiblah ini bisa dimanfaatkan untuk memverifikasi arah kiblat.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama, Adib, mengatakan, ketika matahari melintas di atas ka’bah, bayangan semua benda yang terkena sinar matahari akan menunjuk lurus ke arah kiblat.
Baca juga: Suhu di Tanah Suci Bisa Capai 50 Derajat Celcius, Jemaah Haji Diimbau Jaga Fisik“Rashdul qiblah bisa dimanfaatkan untuk memverifikasi arah kiblat. Peristiwa alam ini terjadi pada 27 dan 28 Mei 2022 pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA. Bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus, di mana saja, akan mengarah lurus ke ka’bah,” terang Adib di Jakarta, Selasa (24/5/2022).
Mantan Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat ini menjelaskan, ada beberapa tahapan yang perlu diperhatikan dalam proses verifikasi arah kiblat. Benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus.
“Selain itu, permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata, serta jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI, atau Telkom. Bisa juga menggunakan jam digital di ponsel masing-masing,” ungkapnya.
Berikut cara penentuan arah kiblat saat matahari melintas di atas ka’bah:1. Tentukan tempat yang akan diketahui arah kiblatnya, dengan mencari lokasi yang rata dan terkena cahaya matahari;
2. Gunakan benda atau tongkat yang lurus, bisa juga menggunakan benang berbandul;
3. Siapkan jam yang telah dikalibrasikan atau dicocokkan dengan waktu BMKG;4. Tancapkan tongkat di atas permukaan tanah dan pastikan benar-benar tegak lurus (90 derajat dari permukaan tanah) atau gantungkan benang berbandul;5. Tunggu hingga waktu rashdul qiblah tiba, lalu amati bayangan tongkat atau benang pada waktu tersebut;6. Setelah itu, tandai ujung bayangan dan tarik garus lurus dengan pusat bayangan, baik tongkat atau bandul;7. Garis lurus yang menghadap dari ujung ke pusat bayangan merupakan arah kiblat untuk tempat tersebut. Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber:
kemenag.go.id
[caption id="attachment_292107" align="alignleft" width="1890"]

Foto: Ilustrasi (freepik.com)[/caption]
MURIANEWS, Kudus- Buat yang ingin meverifikasi arah kiblat, saat inilah waktu yang tepat. Pasalnya, dalam dua hari ini, matahari akan kembali melintas tepat di atas ka’bah.
Dikutip dari laman resmi
Kementerian Agama, fenomena yang dikenal dengan istilah istiwa a’zham atau rashdul qiblah ini bisa dimanfaatkan untuk memverifikasi arah kiblat.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama, Adib, mengatakan, ketika matahari melintas di atas ka’bah, bayangan semua benda yang terkena sinar matahari akan menunjuk lurus ke arah kiblat.
Baca juga: Suhu di Tanah Suci Bisa Capai 50 Derajat Celcius, Jemaah Haji Diimbau Jaga Fisik
“Rashdul qiblah bisa dimanfaatkan untuk memverifikasi arah kiblat. Peristiwa alam ini terjadi pada 27 dan 28 Mei 2022 pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA. Bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus, di mana saja, akan mengarah lurus ke ka’bah,” terang Adib di Jakarta, Selasa (24/5/2022).
Mantan Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat ini menjelaskan, ada beberapa tahapan yang perlu diperhatikan dalam proses verifikasi arah kiblat. Benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus.
“Selain itu, permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata, serta jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI, atau Telkom. Bisa juga menggunakan jam digital di ponsel masing-masing,” ungkapnya.
Berikut cara penentuan arah kiblat saat matahari melintas di atas ka’bah:
1. Tentukan tempat yang akan diketahui arah kiblatnya, dengan mencari lokasi yang rata dan terkena cahaya matahari;
2. Gunakan benda atau tongkat yang lurus, bisa juga menggunakan benang berbandul;
3. Siapkan jam yang telah dikalibrasikan atau dicocokkan dengan waktu BMKG;
4. Tancapkan tongkat di atas permukaan tanah dan pastikan benar-benar tegak lurus (90 derajat dari permukaan tanah) atau gantungkan benang berbandul;
5. Tunggu hingga waktu rashdul qiblah tiba, lalu amati bayangan tongkat atau benang pada waktu tersebut;
6. Setelah itu, tandai ujung bayangan dan tarik garus lurus dengan pusat bayangan, baik tongkat atau bandul;
7. Garis lurus yang menghadap dari ujung ke pusat bayangan merupakan arah kiblat untuk tempat tersebut.
Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber:
kemenag.go.id