Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Jakarta- Setelah melakukan pelarangan terhadap Ustaz Abdul Somad (UAS) untuk masuk ke Singapura, kini Menteri Hulum dan Dalam Negeri Singapura K. Shanmugam, meminta warga berhati-hati ketika mendengarkan ceramah warga asing, termasuk UAS.

Menurutnya, ceramah tersebut dapat juga memecah belah masyarakat dan dapat menimbulkan konflik. Sehingga ketika mendengarkan ceramah harus benar-benar selektif.

"Gunakan penilaian Anda, Anda tahu apa yang membuat Singapura bergerak maju, Anda tahu apa yang baik bagi diri Anda dan komunitas," kata Shanmugam, dikutip dari CNNIndonesia.com, Selasa (24/5/2022).

Dia juga mengatakan bahwa setiap orang berhak untuk memilik keyakikannya sendiri tanpa harus mencela orang lain.

Baca: Ustaz Abdul Somad Dideportasi dari Singapura, Begini Kronologinya

“Setiap orang bebas untuk percaya kepada Tuhan, atau tidak percaya kepada Tuhan, atau percaya siapapun Tuhan yang ingin mereka percaya. Namun kita tidak harus melewati batas dan menyerang orang lain," lanjutnya.

Pernyataan itu diutarakan Shanmugam menyusul kontroversi penolakan UAS masuk ke Singapura beberapa waktu lalu. Sejak itu, Singapura menjadi sorotan di Indonesia lantaran para pendukung UAS berlomba mengecam hingga mengancam negara Kota itu untuk meminta maaf.

Singapura memutuskan tidak memberikan izin masuk bagi UAS lantaran Negara Kota itu menganggap sang penceramah kondang dikenal kerap menyebarkan ajaran ekstrimis dan segregasi yang tak bisa diterima di masyarakat multi-ras dan multi agama di negara itu.

Baca: Ini Alasan Pemerintah Singapura Tolak Kedatangan UAS

Sementara itu, Singapura memandang serius siapa pun yang menganjurkan kekerasan dan atau mendukung ajaran ekstrimis dan segregasi terlepas dari agamanya."Posisi kami sangat sederhana. Orang seperti ini (UAS), kami tak akan membiarkannya masuk," kata Shanmugam.Shanmugam juga mengungkap, meski UAS berkunjung ke Singapura atas kepentingan pribadi, masih ada kemungkinan ia bakal berkhotbah."Merupakan hak kami untuk memutuskan apa yang dibutuhkan untuk menjaga keamanan kami," tuturnya.Baca: KBRI Tegaskan UAS Tak Dideportasi Tapi Ditolak Izin Masuknya ke SingapuraShanmugam juga menegaskan tidak menutup kemungkinan aparat keamanan melacak para pendukung UAS di Singapura."Kami tidak akan membiarkan orang seperti Somad mendapat kesempatan untuk membangun pengikut lokal atau terlibat dalam kegiatan yang mengancam keamanan dan keharmonisan komunal kami," tegasnya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: CNNIndonesia.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler