Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Jakarta- Setelah mendapatkan desakan dari berbagai pihak, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya akan kembali membuka kran ekspor bahan baku minyak goreng. Bahkan Jokowi memastikan bahwa ekspor minyak goreng akan kembali dibuka pada 23 Mei 2022 mendatang.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (19/5/2022).

Jokowi mengatakan, selama kenijakan ekspor bahan baku miyak goreng itu diberlakukan pada 28 April lalu, pasokan minyak goreng dalam negeri semakin melimpah. Meskipun dari sisi harga minyak goreng masinh relative tinggi, tetapi dia memasikan dalam beberapa pekan kedepan, harga minyak goreng akan mengalami penurunan.

"Oleh karena itu berdasarkan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini serta mempertimbangkan adanya 17 juta orang tenaga di industri sawit baik petani, pekerja dan juga tenaga pendukung lainnya, maka saya memutuskan bahwa ekspor minyak goreng akan dibuka kembali pada senin 23 Mei 2022," tegas Jokowi.

Baca: Polisi Gagalkan Ekspor Minyak Goreng Ilegal Sebanyak 121,98 Ton

Menurutnya, meski ekspor dibuka, pemerintah akan tetap mengawasi dan memantau dengan ketat untuk memastikan pasokan tetap terpenuhi dengan harga terjangkau.

"Pada kesempatan ini juga saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para petani sawit atas pengertian dan dukungan terhadap kebijakan pemerintah yang diambil untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas," terang Jokowi.

Presiden menjelaskan, sejak kebijakan larangan ekspor minyak goreng diterapkan, pemerintah terus memantau dan mendorong berbagai langkah-langkah untuk memastikan ketersediaan minyak goreng dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Baca: Pemkab Hentikan Sementara Penyaluran Minyak Goreng Curah di Wonogiri"Berdasarkan pengecekan langsung saya di lapangan dan juga laporan yang saya terima, Alhamdulillah pasokan minyak goreng terus bertambah," ungkap Jokowi."Kebutuhan nasional untuk minyak goreng curah adalah sebesar kurang lebih 194.000 ton per bulannya. Dan pada bulan Maret sebelum dilakukan pelarangan ekspor pasokan kita hanya mencapai 64.500 ton," lanjutnyaNamun, setelah dilakukan pelarangan ekspor pada April pasokan minyak goreng Indonesia mencapai 211.000 ton per bulannya. Jumlah ini melebihi kebutuhan nasional bulanan di Tanah Air.Baca: Tata Niaga Minyak Goreng di Hulu ke Hilir Perlu Diawasi Selain itu juga terdapat penurunan harga rata-rata minyak goreng secara nasional. Pada April sebelum pelarangan ekspor, harga rata-rata nasional minyak goreng curah berkisar kurang lebih Rp 19.800. Kemudian setelah adanya pelarangan ekspor harga rata-rata nasional turun menjadi Rp 17.200 sampai dengan Rp 17.600. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Youtube Sekretariat Presiden

Baca Juga

Komentar

Terpopuler