Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Jakarta- Para petani sawit yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) menggelar aksi di depan kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada, Selasa (17/5/2022). Dalam aksi itu, mereka mengeluh lantaran dengan adanya kebijakan larangan ekspor CPO oleh presiden Jokowi tersebut, petani mengalami kerugian hingga Rp 11,4 triliun.

Kerugian tersebut lantaran saat ini petani sawit tengah panen raya. sementara pabrik kelapa sawit tidak bisa menyerap sawit petani karena masih mempunyai stok banyak. Pabrik dalam hal ini tidak bisa mengeluarkan sawitnya karena larangan ekspor tersebut.

"Kerugiannya cukup banyak kalau kami hitung setelah 20 hari yang lalu, kami sudah rugi Rp11,4 triliun. Ini jumlah yang tidak sedikit ya bagi Indonesia," kata Ketua DPP Apkasindo Gulat Manurung, dikutip dari CNNIndonesia.com, Selasa (17/5/2022).

Baca: Petani Sawit Meradang, Tak Bisa Jual hasil Panen Karena Larangan Ekspor

Selain itu, harga tandan buah segar (TBS) jatuh bebas dari harga awal Rp4.800 per kg menjadi Rp1.000 per kg. Bahkan, ia mengklaim tidak ada pabrik yang mau membeli TBS mereka karena tangki penimbunan sudah penuh.

"Hari ini (TBS) sudah tidak ada lagi harganya. Wajar saja, pabrik semua sudah menolak karena tangki timbunnya sudah penuh," ujarnya.

Kemudian sebanyak 6,58 juta ton TBS sudah menjadi rusak karena tidak diserap oleh pabrik. Hal ini membuahkan masalah besar bagi petani yang kehilangan mata pencaharian mereka.
"Yang tidak dipanen itu kalau dihutung 4,7 juta hektare petani sawit yang dihasilkan. Dikalikan saja 1,4 ton per hektare. Itulah jumlah yang sudah rusak," kata Gulat.Baca: Sawit Tak Terserap, Ratusan Petani Hari Ini Gelar Aksi Keprihatinan Untuk itu, pihaknya menggelar aksi tersebut. Setidaknya ada lima tuntutan yang disampaikan kepada pemerintah."Dengan berdialog terlebih dahulu dengan mewakili 22 provinsi, usulan kami telah tersampaikan dan usulan tersebut segera dikirimkan kepada Pak Airlangga (Menko Perekonomian Airlangga Hartarto) yang sedang rapat dengan presiden," ujarnya Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: CNNIndonesia.com

Baca Juga

Komentar