Setelah Bingung Antre Minyak Goreng, Kini Megawati Bngung Ibu-Ibu Ramai Beli Baju di Pasar
Murianews
Rabu, 20 April 2022 16:31:35
MURIANEWS, Jakarta- Ketua Umum PDI Perjuangan
Megawati Soekarnoputri sebelumnya sempat bingung terkait dengan enam-enam yang antre minyak goreng hingga harus berdesak-desakan. Kini, megawati kembali bingung lantaran banyak ibu-ibu ramai belanja baju baru di pasar.
"Saya lihat di pasar-pasar sekarang akibat sudah dilepaskannya PPKM, ibu-ibu berbondong-bondong beli baju baru dan sebagainya, padahal di sisi lain bingung, mereka antri
minyak goreng," ujar Megawati di dalam acara
Kick Off Pembentukan BRIDA yang ditayangkan secara virtual, Rabu (20/4/2022).
Menurutnya, fenomena ibu-ibu yang antre beli minyak goreng dan beli baju baru ini perlu untuk diteliti lebih lanjut. Hal itu untuk mengetahui kondisi
perekonomian Indonesia yang sebenarnya.
Megawati pun menilai, peran Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) menjadi penting untuk memotret fenomena-fenomena sejenis di daerah. Dengan demikian, setiap kebijakan yang ditelurkan oleh pemerintah daerah menjadi lebih terukur.
Baca: Kala Megawati Elus Dada Lihat Emak-Emak Antre Beli Minyak Goreng"Ini harus diriset, mengapa? Apakah benar kita jatuh ke arah depresi?," ujar Megawati, dilansir dari
Kompas.com, Rabu (20/4/2022).
Megawati pun mengatakan, kalau
pandemi Covid-19 terjadi, Presiden Jokowi sempat meminta pandangannya terkait dengan hal tersebut. Megawati meyakinkan bahwa Indonesia pasti mampu bangkit."Saya bilang jangan takut, saya sudah menghadapi krisis global keuangan, dan kita Indonesia survive," ujarnya.Ia pun mengaku mengatakan kepada
Presiden Jokowi untuk menyelamatkan kondisi kesehatan terlebih dahulu dengan menyelesaikan permasalahan pandemi. Meski dengan risiko kondisi perekonomian yang menurun."Tangani pandeminya, pasti kita akan keluar, buktinya sampai sekarang kita survive. Tentu dalam kenyataannya ekonomi mengalami penurunan, tetapi tidak kocar-kacir, kita masih bisa hidup," ujar Megawati. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Kompas.com
[caption id="attachment_285930" align="alignleft" width="880"]

megawati saat mengisi acara secara virtual (tangkapan layar)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta- Ketua Umum PDI Perjuangan
Megawati Soekarnoputri sebelumnya sempat bingung terkait dengan enam-enam yang antre minyak goreng hingga harus berdesak-desakan. Kini, megawati kembali bingung lantaran banyak ibu-ibu ramai belanja baju baru di pasar.
"Saya lihat di pasar-pasar sekarang akibat sudah dilepaskannya PPKM, ibu-ibu berbondong-bondong beli baju baru dan sebagainya, padahal di sisi lain bingung, mereka antri
minyak goreng," ujar Megawati di dalam acara
Kick Off Pembentukan BRIDA yang ditayangkan secara virtual, Rabu (20/4/2022).
Menurutnya, fenomena ibu-ibu yang antre beli minyak goreng dan beli baju baru ini perlu untuk diteliti lebih lanjut. Hal itu untuk mengetahui kondisi
perekonomian Indonesia yang sebenarnya.
Megawati pun menilai, peran Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) menjadi penting untuk memotret fenomena-fenomena sejenis di daerah. Dengan demikian, setiap kebijakan yang ditelurkan oleh pemerintah daerah menjadi lebih terukur.
Baca: Kala Megawati Elus Dada Lihat Emak-Emak Antre Beli Minyak Goreng
"Ini harus diriset, mengapa? Apakah benar kita jatuh ke arah depresi?," ujar Megawati, dilansir dari
Kompas.com, Rabu (20/4/2022).
Megawati pun mengatakan, kalau
pandemi Covid-19 terjadi, Presiden Jokowi sempat meminta pandangannya terkait dengan hal tersebut. Megawati meyakinkan bahwa Indonesia pasti mampu bangkit.
"Saya bilang jangan takut, saya sudah menghadapi krisis global keuangan, dan kita Indonesia survive," ujarnya.
Ia pun mengaku mengatakan kepada
Presiden Jokowi untuk menyelamatkan kondisi kesehatan terlebih dahulu dengan menyelesaikan permasalahan pandemi. Meski dengan risiko kondisi perekonomian yang menurun.
"Tangani pandeminya, pasti kita akan keluar, buktinya sampai sekarang kita survive. Tentu dalam kenyataannya ekonomi mengalami penurunan, tetapi tidak kocar-kacir, kita masih bisa hidup," ujar Megawati.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: Kompas.com