Daftar Merek Minyak Goreng yang Sempat Memaksa Ekspor Ketika Terjadi Kelangkaan
Murianews
Rabu, 20 April 2022 15:54:31
MURIANEWS, Jakarta- Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan empat tersangka dalam kasus dugaan pemberian perizinan
ekspor minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO). Pejabat yang pemberi izin dalam hal ini adalah Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri (Daglu) Kementerian Perdagangan berinisial IWW.
Selain itu, kejagung juga menetapkan tiga tersangka yang merupakan swasta, dalam hal ini adalah
produsen minyak goreng yang mengajukan izin ekspor. Mereka adalah Komisaris PT Wilmar Nabati berinisial MPT, Senior Manager Corporate Affair PHG berinisial SMA, dan General Manager Musim Mas berinisial PT.
Ketiga pihak swasta itu sejauh ini telah memproduksi dan emmasarkan minyak goreng kemasan di seluruh Indonesia.
Wilmar Nabati IndonesiaPerusahaan yang bergerak di bawah naungan pengelolaan
Wilmar International Group ini merupakan produsen minyak goreng Sania Royale dan Fortune. Wilmar Nabati merupakan produsen minyak kemasan konsumen bermerek terbesar di Indonesia.
Baca: Jokowi Berang, Minta Usut Tuntas Kasus Ekspor Minyak GorengMerek minyak goreng kemasan yang diproduksi perusahaan milik
Martua Sitorus itu adalah Sania, Siip, Sovia, Mahkota, Ol'eis, Bukit Zaitun, Goldie, Fortune dan Camilla.
Wilmar Nabati Indonesia mengoperasikan sekitar 160 pabrik dan mempekerjakan sekitar 67 ribu karyawan yang ada di lebih dari 20 negara. Namun, produksinya fokus di Indonesia, Malaysia, China, India dan Eropa.
Permata Hijau Group (PHG)Permata Hijau Group merupakan salah satu perusahaan sawit terbesar di Indonesia yang berdiri sejak 1984.
Dilansir dari laman permatagroup.com, perusahaan yang berbasis di Medan, Sumatera Utara ini operasinya mencakup seluruh rantai nilai
minyak sawit. Mulai dari perkebunan hulu hingga industri tengah dan hilir untuk menghasilkan produk bernilai tambah dan mengirimkan produknya ke seluruh dunia.Produk PHG di antaranya minyak sawit untuk kebutuhan industri, minyak laurat, biodiesel, lemak khusus, oleokimia, dan minyak goreng kemasan untuk rumahan.Minyak goreng yang diproduksi oleh PHG adalah Permata, Panina, Palmata, dan Parveen.
Baca: 4 Tersangka Kasus Ekpor Minyak Goreng Saat Langka Langsung Ditahan Musim MasGrup Musim Mas merupakan salah satu perusahaan kelapa sawit terintegrasi terbesar di dunia. Kantor pusat mereka berada di Singapura, dengan operasi yang mencakup seluruh rantai nilai dan terletak di 13 negara di dunia termasuk Amerika, Eropa dan Asia.Saat ini,
Musim Mas adalah pengekspor minyak sawit terbesar di Indonesia. Perusahaan memproduksi minyak sawit serta produk turunannya sebelum mengekspornya ke pelanggan melalui armada ekstensif kapal tangki dan tongkang.Dilansir dari musimmas.com, perusahaan yang didirikan pada 1972 ini telah memproduksi minyak goreng kemasan dengan merek Alibaba, Alibaba Classic, Good Choice, M&M, Sunco Masterchef, Sunco, Surya, Tani dan Voila. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber:
CNNIndonesia.com
[caption id="attachment_278793" align="alignleft" width="880"]

Pelanggan tengah membeli minyak goreng kemasan di Swalayan Ada. (MURIANEWS/Umar Hanafi)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta- Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan empat tersangka dalam kasus dugaan pemberian perizinan
ekspor minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO). Pejabat yang pemberi izin dalam hal ini adalah Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri (Daglu) Kementerian Perdagangan berinisial IWW.
Selain itu, kejagung juga menetapkan tiga tersangka yang merupakan swasta, dalam hal ini adalah
produsen minyak goreng yang mengajukan izin ekspor. Mereka adalah Komisaris PT Wilmar Nabati berinisial MPT, Senior Manager Corporate Affair PHG berinisial SMA, dan General Manager Musim Mas berinisial PT.
Ketiga pihak swasta itu sejauh ini telah memproduksi dan emmasarkan minyak goreng kemasan di seluruh Indonesia.
Wilmar Nabati Indonesia
Perusahaan yang bergerak di bawah naungan pengelolaan
Wilmar International Group ini merupakan produsen minyak goreng Sania Royale dan Fortune. Wilmar Nabati merupakan produsen minyak kemasan konsumen bermerek terbesar di Indonesia.
Baca: Jokowi Berang, Minta Usut Tuntas Kasus Ekspor Minyak Goreng
Merek minyak goreng kemasan yang diproduksi perusahaan milik
Martua Sitorus itu adalah Sania, Siip, Sovia, Mahkota, Ol'eis, Bukit Zaitun, Goldie, Fortune dan Camilla.
Wilmar Nabati Indonesia mengoperasikan sekitar 160 pabrik dan mempekerjakan sekitar 67 ribu karyawan yang ada di lebih dari 20 negara. Namun, produksinya fokus di Indonesia, Malaysia, China, India dan Eropa.
Permata Hijau Group (PHG)
Permata Hijau Group merupakan salah satu perusahaan sawit terbesar di Indonesia yang berdiri sejak 1984.
Dilansir dari laman permatagroup.com, perusahaan yang berbasis di Medan, Sumatera Utara ini operasinya mencakup seluruh rantai nilai
minyak sawit. Mulai dari perkebunan hulu hingga industri tengah dan hilir untuk menghasilkan produk bernilai tambah dan mengirimkan produknya ke seluruh dunia.
Produk PHG di antaranya minyak sawit untuk kebutuhan industri, minyak laurat, biodiesel, lemak khusus, oleokimia, dan minyak goreng kemasan untuk rumahan.
Minyak goreng yang diproduksi oleh PHG adalah Permata, Panina, Palmata, dan Parveen.
Baca: 4 Tersangka Kasus Ekpor Minyak Goreng Saat Langka Langsung Ditahan
Musim Mas
Grup Musim Mas merupakan salah satu perusahaan kelapa sawit terintegrasi terbesar di dunia. Kantor pusat mereka berada di Singapura, dengan operasi yang mencakup seluruh rantai nilai dan terletak di 13 negara di dunia termasuk Amerika, Eropa dan Asia.
Saat ini,
Musim Mas adalah pengekspor minyak sawit terbesar di Indonesia. Perusahaan memproduksi minyak sawit serta produk turunannya sebelum mengekspornya ke pelanggan melalui armada ekstensif kapal tangki dan tongkang.
Dilansir dari musimmas.com, perusahaan yang didirikan pada 1972 ini telah memproduksi minyak goreng kemasan dengan merek Alibaba, Alibaba Classic, Good Choice, M&M, Sunco Masterchef, Sunco, Surya, Tani dan Voila.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber:
CNNIndonesia.com