Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Jakarta- Presiden Joko Widodo (Jokowi) bergangga diri atas capaian yang dilakukan selama menjabat. Pasalnya, dalam waktu 7 tahun dia mampu membangun jalan tol sepanjang 1.900 kilometer sejak 2014 lalu.

Menurutnya, capaian tersebut merupakan terpanjang dalam sejarah pembuatan tol di Indonesia. Sebab, selama 40 tahun sebelum 2014, pemerintah hanya bisa membangun tol terpanjang 780 kilometer.

“Pak Menteri PUPR (Basuki Hadimuljono) sudah berapa kilometer yang dibangun dalam 7 tahun terakhir ini, 1.900 km. Yang sebelumnya 40 tahun 780 kilometer,” kata Presiden Jokowi dalam acara Penandatanganan Perjanjian oleh Indonesia Investment Authority (INA) Tahun 2022 yang disiarkan langsung melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, kamis (14/4/2022).

Dia juga mengungkapkan, dalam pengalaman pemerintah Indonesia membangun jalan tol, ada masalah yang selalu muncul, yakni ketersediaan sumber pembiayaan. Banyak pembangunan jalan tol pada waktu sebelumnya yang tidak melibatkan sumber-sumber alternatif pembiayaan dan hanya bergantung pada APBN, atau pada BUMN.

Baca: Sejarah Jalan Tol di Indonesia, Pembangunan Pertama Dimulai Tahun 1975 dengan Panjang 59 Kilometer

Bahkan ada juga yang menyerahkan pembangunan tol kepada Swasta yang pada akhirya tidak mampu berjalan dengan baik.

Hal itu yang menjadi alasan pemerintah membentuk sebuah lembaga pengelola dana abadi atau Sovereign Wealth Fund bernama Indonesia Investment Authority (INA) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI).

“Biaya untuk membangun jalan tol memang tinggi, sehingga memerlukan alternatif pembiayaan agar tidak bergantung pada APBN dan anggaran BUMN. Untuk mencari skema alternatif pembiayaan, pemerintah juga perlu memasang nilai keekonomian dengan Internal Rate of Return (IRR) yang mumpuni,” katanya.Baca: Perhatian! Ini Daftar Jalan Tol yang Terapkan Tilang Elektronik“Membayangkan jalan Tol Trans Sumatera dari Lampung sampai ke Aceh 2.900 km. Kalau hitung-hitung per km Rp90-110 miliar per km, kebutuhan anggarannya berapa? gede sekali,” ujar Presiden Jokowi.Meskipun membutuhkan anggaran besar, Kepala Negara menekankan proyek infrastruktur memiliki manfaat yang tinggi untuk meningkatkan daya saing produk domestik, serta memberikan efek ekonomi berlipat bagi sektor-sektor lain perekonomian."Betapa pentingnya yang namanya infrastruktur, daya saing kita, produk-produk yang diproduksi di negara kita akan sulit berkompetisi dengan negara lain, apabila infrastruktur kita tidak baik," terang Jokowi. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Youtube Sekretariat Presiden

Baca Juga

Komentar

Terpopuler