Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Jakarta- Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia hingga Februari 2022 lalu sudah mencapai Rp 5.953 triliun. ULN tersebut mengalami kenaikan dibandingkan pada bulan sebelumnya, yakni Rp 5.938,7 triliun..

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan ULN Indonesia mengalami kenaikan. Hal itu disebabkan oleh naik ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) dan sektor swasta.

"Pertumbuhan ULN Indonesia pada akhir Februari 2022 mengalami kontraksi sebesar 1,5% (yoy), melanjutkan kontraksi pada bulan sebelumnya yang sebesar 1,6% (yoy)," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (14/4/2022).

BacaAset di Luar Negeri, Satgas Kesulitan Tagih Utang 48 Obligor BLBI

Erwin menyebut, kenaikan itu disebabkan oleh penarikan neto pinjaman luar negeri yang digunakan untuk mendukung pembiayaan program dan proyek. Program dan proyek itu berupa dukungan pembiayaan pembangunan dan peningkatan kapasitas infrastruktur.

Selain itu juga untuk mendukung program peningkatan daya saing, modernisasi industri, dan akselerasi perdagangan dari International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) dan Asian Development Bank (ADB).

Di smaping itu, pertumbuhan ULN swasta pada akhir Februari 2022 mengalami kenaikan."Itu disebabkan oleh kontraksi ULN perusahaan bukan lembaga keuangan sebesar 1,5% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 0,1% (yoy)," imbuhnya.BacaEkstradisi RI-Singapura, Kapolri: Optimal Berantas Kejahatan TransnasionalSementara itu, pertumbuhan ULN lembaga keuangan (financial corporations) juga mengalami kontraksi 4,0% (yoy), meskipun lebih rendah dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya yang sebesar 4,3% (yoy)."Maka, pertumbuhan ULN swasta pada akhir Februari 2022 terkontraksi 2,0% (yoy), lebih dalam dibandingkan kontraksi 0,8% pada periode sebelumnya," ungkapnya.Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: detik.com

Baca Juga

Komentar