juga akan mengalami kenaikan. Hal itu menysul dari dampak kenaikan harga minyak mentah dunia.
Sehingga, pihaknya mengaku perlu untuk menyusun strategi agar kenaikan minyak mentah dunia itu tidak mempengaruhi stabilitas harga di Indonesia. Namun, skema tersebut pihaknya belum menemukan secara pasti, sehingga ada beberapa kompenen yang selanjutnya akan diniakkan tarifnya.
"Ada beberapa langkah strategis dalam menghadapi kenaikan harga minyak dunia yang akan kami lakukan baik jangka pendek maupun jangka panjang," kata Arifin, dikutip dari
, Rabu (13/4/2022).
Arifin menjelaskan untuk sektor ketenagalistrikan pada 2022 akan ada penyesuaian tarif. Hal ini untuk penghematan kompensasi sebesar Rp 7-16 triliun.
"Di sektor ketenagalistrikan dalam jangka pendek rencana penerapan tarif adjustment tahun 2022 ini untuk bisa dilakukan penghematan kompensasi sebesar Rp 7 sampai Rp 16 triliun," tuturnya.Selain rencana penerapan tarif adjustment, dalam jangka pendek ini Kementerian ESDM juga akan menerapkan efisiensi biaya pokok penyediaan listrik dan strategi energi primer PLN, optimalisasi pembangkit dengan bahan bakar sumber domestik PLTU dan PLT EBT, percepatan pembangunan PLTS Atap 450 MW, serta pembangunan pembangkit EBT dari APBN. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber:
[caption id="attachment_269489" align="alignleft" width="880"]

Ilustrasi : Petugas PLN memasang sambungan listrik baru (pln.co.id)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (
ESDM) Arifin Tasrif memberikan sinyal bahwa
tarif listrik juga akan mengalami kenaikan. Hal itu menysul dari dampak kenaikan harga minyak mentah dunia.
Sehingga, pihaknya mengaku perlu untuk menyusun strategi agar kenaikan minyak mentah dunia itu tidak mempengaruhi stabilitas harga di Indonesia. Namun, skema tersebut pihaknya belum menemukan secara pasti, sehingga ada beberapa kompenen yang selanjutnya akan diniakkan tarifnya.
"Ada beberapa langkah strategis dalam menghadapi kenaikan harga minyak dunia yang akan kami lakukan baik jangka pendek maupun jangka panjang," kata Arifin, dikutip dari
detik.com, Rabu (13/4/2022).
Arifin menjelaskan untuk sektor ketenagalistrikan pada 2022 akan ada penyesuaian tarif. Hal ini untuk penghematan kompensasi sebesar Rp 7-16 triliun.
Baca: PT PLN (Persero) Punya Utang Rp 430 Triliun, Alasan Tarif Listrik Naik?
"Di sektor ketenagalistrikan dalam jangka pendek rencana penerapan tarif adjustment tahun 2022 ini untuk bisa dilakukan penghematan kompensasi sebesar Rp 7 sampai Rp 16 triliun," tuturnya.
Selain rencana penerapan tarif adjustment, dalam jangka pendek ini Kementerian ESDM juga akan menerapkan efisiensi biaya pokok penyediaan listrik dan strategi energi primer PLN, optimalisasi pembangkit dengan bahan bakar sumber domestik PLTU dan PLT EBT, percepatan pembangunan PLTS Atap 450 MW, serta pembangunan pembangkit EBT dari APBN.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber:
Detik.com