Biang Kerok Kelangkaan Solar, Ada yang Timbun 11 Ton untuk Operasi Alat Berat
Murianews
Kamis, 7 April 2022 04:57:05
MURIANEWS, Jakbar- Hingga saat ini kelangkaan
solar masih terus membayangi para nelayan dan pemilik truk. Bahkan mereka rela tidur di SPBU untuk mendapatkan solar bersubsidi. Tak hanya itu, ibu-ibu juga rela antre berjam-jam kepanasan demi beberapa liter solar.
Kelangkaan ini, rupanya ada oknum yang memanfaatkan hingga kemudian ketersediaan di SPBU justru hilang. Oknum tersebut menimbun
solar hingga belasan ton yang kemudian dijual kepada pihak proyek untuk operasi alat berat.
Dari hasil penggerebekan yang dilakukan oleh Kodim 0503 Jakbar di tempat pembuangan akhir (TPA) Kembangan Selatan, Kembangan, Jakarta Barat (Jakbar), setidaknya terdapat 11 ton
solar yang ditimbun oleh oknum.
Mulanya, aksi penimbunan itu diketahui oleh petugas Babnsa di lapangan. Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata ada beberapa truk tangki di TPA yang isinya adalah solar bersubsidi. Kemudian, beberapa anggota Kodim 0503 melakukan penggerebekan.
Baca: Nelayan Pasuruan Rela Tidur di SPBU Demi Dapat Solar BersubsidiDikutip dari
detik.com, dari penggerebekan tersebut, petugas menangkap satu orang bernama Aming sebagai bos penimbun beserta tiga mobil boks dan dua mobil tangki yang dipakai untuk menimbun.
Modus operasi yang dilakukan Aming ialah membeli solar ke setiap SPBU di wilayah Jakbar.
Solar itu kemudian ditimbun ke mobil tangki dan mobil boks yang sudah disiapkan. Solar tersebut kemudian dijual kepada pihak proyek untuk bahan bakar alat berat.
"Mereka jual bisa Rp 9.000 per liter kepada para pihak proyek tersebut," kata Komandan Distrik Militer 0503 Jakbar, Letkol Kav I Made Maha Yudhiksa.
Baca: 4 Orang Jadi Tersangka Terkait Kasus Penyelewengan Solar Subsidi di JatengAtas penggerebekan itu, pihak Kodim 0503 pun kemudian berkoordinasi dengan petugas kepolisian. dari hasil penyidikan yang dilakukan, Polres Metro Jakbar memeriksa empat saksi terkait kasus tersebut."Sudah empat saksi, satu saksi ahli dan tiga saksi di TKP," kata Kasat Reskrim Polresta Metro Jakarta Barat AKBP Joko Dwi Harsono.
Baca: Truk Tangki Bermuatan Solar Terbakar di Tol Pandaan-MalangEmpat saksi yang diperiksa di antaranya tiga orang di lokasi penggerebekan lahan yang diduga tempat penimbunan
solar dan satu ahli yakni pihak BPH Migas. Dia menambahkan, satu di antara tiga orang yang diperiksa merupakan anggota Kodim yang berada di lokasi penggerebekan tersebut. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber:
Detik.com
[caption id="attachment_283026" align="alignleft" width="880"]

anggota TNI nampak menunjukkan hasil penggerebekan penimbunan solar bersubsidi (detik.com)[/caption]
MURIANEWS, Jakbar- Hingga saat ini kelangkaan
solar masih terus membayangi para nelayan dan pemilik truk. Bahkan mereka rela tidur di SPBU untuk mendapatkan solar bersubsidi. Tak hanya itu, ibu-ibu juga rela antre berjam-jam kepanasan demi beberapa liter solar.
Kelangkaan ini, rupanya ada oknum yang memanfaatkan hingga kemudian ketersediaan di SPBU justru hilang. Oknum tersebut menimbun
solar hingga belasan ton yang kemudian dijual kepada pihak proyek untuk operasi alat berat.
Dari hasil penggerebekan yang dilakukan oleh Kodim 0503 Jakbar di tempat pembuangan akhir (TPA) Kembangan Selatan, Kembangan, Jakarta Barat (Jakbar), setidaknya terdapat 11 ton
solar yang ditimbun oleh oknum.
Mulanya, aksi penimbunan itu diketahui oleh petugas Babnsa di lapangan. Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata ada beberapa truk tangki di TPA yang isinya adalah solar bersubsidi. Kemudian, beberapa anggota Kodim 0503 melakukan penggerebekan.
Baca: Nelayan Pasuruan Rela Tidur di SPBU Demi Dapat Solar Bersubsidi
Dikutip dari
detik.com, dari penggerebekan tersebut, petugas menangkap satu orang bernama Aming sebagai bos penimbun beserta tiga mobil boks dan dua mobil tangki yang dipakai untuk menimbun.
Modus operasi yang dilakukan Aming ialah membeli solar ke setiap SPBU di wilayah Jakbar.
Solar itu kemudian ditimbun ke mobil tangki dan mobil boks yang sudah disiapkan. Solar tersebut kemudian dijual kepada pihak proyek untuk bahan bakar alat berat.
"Mereka jual bisa Rp 9.000 per liter kepada para pihak proyek tersebut," kata Komandan Distrik Militer 0503 Jakbar, Letkol Kav I Made Maha Yudhiksa.
Baca: 4 Orang Jadi Tersangka Terkait Kasus Penyelewengan Solar Subsidi di Jateng
Atas penggerebekan itu, pihak Kodim 0503 pun kemudian berkoordinasi dengan petugas kepolisian. dari hasil penyidikan yang dilakukan, Polres Metro Jakbar memeriksa empat saksi terkait kasus tersebut.
"Sudah empat saksi, satu saksi ahli dan tiga saksi di TKP," kata Kasat Reskrim Polresta Metro Jakarta Barat AKBP Joko Dwi Harsono.
Baca: Truk Tangki Bermuatan Solar Terbakar di Tol Pandaan-Malang
Empat saksi yang diperiksa di antaranya tiga orang di lokasi penggerebekan lahan yang diduga tempat penimbunan
solar dan satu ahli yakni pihak BPH Migas. Dia menambahkan, satu di antara tiga orang yang diperiksa merupakan anggota Kodim yang berada di lokasi penggerebekan tersebut.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber:
Detik.com