meminta kepada tokoh agama untuk menyosialisasikan vaksinasi covid-19 saat Ramadan. selain itu juga menyosialisasikan pentingnya penerapan protokol kesehatan.
Menurutnya, hal ini semata-mata untuk menekan lau Covid-19 yang masih membayangi masyarakat. Terlebih hingga pasca lebaran nanti.
"Kami meminta bantuan para tokoh agama agar setelah hari raya semoga tidak ada penambahan Covid-19. Dan semoga pandemi Covid-19 bisa segera berakhir menjadi endemi,” kata Moeldoko.
juga menilai tokoh agama turut berpartisipasi dalam menangkal informasi-informasi hoaks kepada umat terkait Covid-19. Sebab, tokoh agama dianggap menjadi suri tauladan di tengah-tengah masyarakat.
Sementara tokoh agama dari PP Muhammadiyah Syamsul Anwar mengatakan bahwa meskipun kondisi Covid-19 sudah melandai namun kewaspadaan harus tetap ditingkatkan. Ia meminta pemerintah untuk melengkapi persiapan masker dan hand sanitizer di masjid agar prokes di lingkungan ibadah tetap terjaga.
“Kita sudah buat juga pedoman yang selaras dengan apa yang dikatakan Menko PMK dan Pak Moeldoko. Misal, ceramah tidak boleh lebih dari 15 menit,” katyanya, dikutip dari
Hingga saat ini, pihaknya juga masih belum memeperkenankan memakai tikar dan peralatan masjid serta masih ada jarak shaf salat.“Kami mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kewaspadaan kita mencegah pandemi, dan ini adalah untuk kepentingan kita semua,” tutur Syamsul.
pada 23 Maret lalu, tahun ini umat Islam dapat kembali menjalankan ibadah salat Tarawih dan salat Ied berjamaah di masjid. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan telah diperbolehkan untuk mudik Lebaran. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber:
[caption id="attachment_253619" align="alignleft" width="880"]

Moeldoko, Kepala Kantor Staf Kepresidenan. (tangkap layar YouTube)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta- Kepala Staf Kepresidenan
Moeldoko meminta kepada tokoh agama untuk menyosialisasikan vaksinasi covid-19 saat Ramadan. selain itu juga menyosialisasikan pentingnya penerapan protokol kesehatan.
Menurutnya, hal ini semata-mata untuk menekan lau Covid-19 yang masih membayangi masyarakat. Terlebih hingga pasca lebaran nanti.
"Kami meminta bantuan para tokoh agama agar setelah hari raya semoga tidak ada penambahan Covid-19. Dan semoga pandemi Covid-19 bisa segera berakhir menjadi endemi,” kata Moeldoko.
Selain itu,
Moeldoko juga menilai tokoh agama turut berpartisipasi dalam menangkal informasi-informasi hoaks kepada umat terkait Covid-19. Sebab, tokoh agama dianggap menjadi suri tauladan di tengah-tengah masyarakat.
Baca: MUI Tegaskan Warung Tak Perlu Tutup Saat Siang Bulan Ramadan, Penting Tidak Pamer Makanan
Sementara tokoh agama dari PP Muhammadiyah Syamsul Anwar mengatakan bahwa meskipun kondisi Covid-19 sudah melandai namun kewaspadaan harus tetap ditingkatkan. Ia meminta pemerintah untuk melengkapi persiapan masker dan hand sanitizer di masjid agar prokes di lingkungan ibadah tetap terjaga.
“Kita sudah buat juga pedoman yang selaras dengan apa yang dikatakan Menko PMK dan Pak Moeldoko. Misal, ceramah tidak boleh lebih dari 15 menit,” katyanya, dikutip dari
suara.com, Selasa (29/3/2022)
Baca: Bulan Ramadan Sebentar Lagi Datang, Ini Enam Persiapan yang Perlu Dilakukan
Hingga saat ini, pihaknya juga masih belum memeperkenankan memakai tikar dan peralatan masjid serta masih ada jarak shaf salat.
“Kami mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kewaspadaan kita mencegah pandemi, dan ini adalah untuk kepentingan kita semua,” tutur Syamsul.
Baca: Ini Tiga Aturan Jokowi Saat Ramadan dan Mudik Lebaran yang Harus Kamu Ketahui
Sesuai dengan arahan Presiden
Joko Widodo pada 23 Maret lalu, tahun ini umat Islam dapat kembali menjalankan ibadah salat Tarawih dan salat Ied berjamaah di masjid. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan telah diperbolehkan untuk mudik Lebaran.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber:
Suara.com