menjadi perhatian semua kalangan. Banyak pihak yang mempermasalahkan pembangunan tersebut. Bahkan ada juga yang menilai upaya pembuatan Ibu Kota Nusantara kurang tepat mengingat situasi pandemic covid-19 masih membayangi negeri.
adalah untuk jangka Panjang. Pembangunan itu juga bukan untuk gagah-gagahan, melainkan untuk pemerataan pembangunan.
"Pemindahan ibu kota bukan proyek mercusuar bukan juga untuk gagah-gagahan, tapi sebuah perjuangan untuk mewujudkan Indonesia yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Jokowi melalui sebuah video dalam acara pelantikan dan pengukuhan Pengurus DPP PA GMNI Periode 2021-2026.
merupakan upaya pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi yang kuat dan mandiri. Selain pembangunan
, Jokowi menyebut kalau pemerintah juga sudah memulai proses transformasi ekonomi secara besar-besaran.
“Hal itu dilakukan untuk mengubah jati diri sebagai negara pengekspor bahan mentah menjadi negara industri yang tangguh dan berwawasan lingkungan serta sekaligus membuka lapangan pekerjaan yang besar,” imbuhnya.
Menurutnya, revitalisasi industri harus memiliki kesadaran lingkungan karena dunia tengah menghadapi ancaman perubahan iklim yang akan berdampak besar pada kehidupan di dunia. Itu sebabnya, lanjut Jokowi, Indonesia mesti menyeimbangkan antara aspek kesejahteraan dan aspek lingkungan dengan penerapan ekonomi hijau secara konsisten dan berkelanjutan."Sikap kita jelas kita terbuka bekerja sama dengan siapapun, dengan negara manapun sepanjang kerja sama yang setara tidak bertentangan dengan kepentingan nasional kita, sebesar-besarnya dipakai untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Indonesia," ujar Jokowi Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: YouTube Marhaen TV
[caption id="attachment_279871" align="alignleft" width="880"]

Jokowi saat menyampaikan konferensi pers (tangkapan layar)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta- Proyek pembangunan
Ibu Kota Nusantara menjadi perhatian semua kalangan. Banyak pihak yang mempermasalahkan pembangunan tersebut. Bahkan ada juga yang menilai upaya pembuatan Ibu Kota Nusantara kurang tepat mengingat situasi pandemic covid-19 masih membayangi negeri.
Meskipun demikian, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa pembangunan
Ibu Kota Nusantara adalah untuk jangka Panjang. Pembangunan itu juga bukan untuk gagah-gagahan, melainkan untuk pemerataan pembangunan.
"Pemindahan ibu kota bukan proyek mercusuar bukan juga untuk gagah-gagahan, tapi sebuah perjuangan untuk mewujudkan Indonesia yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Jokowi melalui sebuah video dalam acara pelantikan dan pengukuhan Pengurus DPP PA GMNI Periode 2021-2026.
Baca: Luhut Tawarkan Investasi Ibu Kota Nusantara ke PM Singapura
Jokowi menambahkan, pembangunan
Ibu Kota Nusantara merupakan upaya pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi yang kuat dan mandiri. Selain pembangunan
Ibu Kota Nusantara, Jokowi menyebut kalau pemerintah juga sudah memulai proses transformasi ekonomi secara besar-besaran.
“Hal itu dilakukan untuk mengubah jati diri sebagai negara pengekspor bahan mentah menjadi negara industri yang tangguh dan berwawasan lingkungan serta sekaligus membuka lapangan pekerjaan yang besar,” imbuhnya.
Baca: Kemarahan Jokowi Soal Kementerian Suka Impor, KPK: Ada Digaan Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa
Menurutnya, revitalisasi industri harus memiliki kesadaran lingkungan karena dunia tengah menghadapi ancaman perubahan iklim yang akan berdampak besar pada kehidupan di dunia. Itu sebabnya, lanjut Jokowi, Indonesia mesti menyeimbangkan antara aspek kesejahteraan dan aspek lingkungan dengan penerapan ekonomi hijau secara konsisten dan berkelanjutan.
"Sikap kita jelas kita terbuka bekerja sama dengan siapapun, dengan negara manapun sepanjang kerja sama yang setara tidak bertentangan dengan kepentingan nasional kita, sebesar-besarnya dipakai untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Indonesia," ujar Jokowi
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: YouTube Marhaen TV