dalam forum pengarahan tentang aksi afirmasi bangga buatan Indonesia yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (25/3/2022). Dalam acara tersebut,
meluapkan amarhnya lantaran banyak kementerian yang suka Impor dibangdingkan membeli produk dalam negeri.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri pun turut bersuara. Dia menilai, kemarahan Jokowi tersebut ada hubungannya dengan
di sektor pengadaan barang dan jasa.
"Saya mengerti arti “kemarahan” Bapak Presiden karena sikap kita terhadap kemampuan produk dalam negeri versus produk impor sudah keterlaluan. Ini ada hubungannya dengan korupsi pengadaan barang dan jasa (PBJ)," ujar Firli, dikutip dari
, Sabtu (26/3/2022).
Pihaknya juga emngaku sudah lama memberikan perhatian kepada korupsi barang dan jasa. Hal itu lantaran di dalamnya rawan suap dan sogok yang sering berakhir dengan Operasi Tangkap Tangan (OTT).
"Kehadiran KPK berdasarkan UU awal pembentukannya adalah karena korupsi telah mengancam perekonomian nasional. Maksud dari pembentukan KPK dalam UU adalah untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna terhadap upaya pemberantasan tindak pidana korupsi," jelasnya.
Dia melanjutkan daya guna dan hasil guna yang dimaksud salah satu yang utama adalah untuk memperbaiki perekonomian nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam hal perbaikan ekonomi nasional, KPK menyambut baik launching Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia oleh Presiden
."KPK memandang setiap gerakan dan program pemerintah dalam perbaikan ekonomi nasional adalah sejalan dengan tujuan dibentuknya
. Untuk itu KPK berkomitmen membantu pemerintah dalam berbagai program perbaikan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat karena korupsi adalah benalu dalam setiap niat dan program yang baik," paparnya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber:
[caption id="attachment_252073" align="alignleft" width="880"]

Ketua KPK Firli Bahuri (Instagram/@firlibahuriofficial)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta- Presiden Joko Widodo (Jokowi)
marah-marah dalam forum pengarahan tentang aksi afirmasi bangga buatan Indonesia yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (25/3/2022). Dalam acara tersebut,
Jokowi meluapkan amarhnya lantaran banyak kementerian yang suka Impor dibangdingkan membeli produk dalam negeri.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri pun turut bersuara. Dia menilai, kemarahan Jokowi tersebut ada hubungannya dengan
korupsi di sektor pengadaan barang dan jasa.
"Saya mengerti arti “kemarahan” Bapak Presiden karena sikap kita terhadap kemampuan produk dalam negeri versus produk impor sudah keterlaluan. Ini ada hubungannya dengan korupsi pengadaan barang dan jasa (PBJ)," ujar Firli, dikutip dari
sindonews.com, Sabtu (26/3/2022).
Baca: Jokowi Geram, Ada Produk Impor yang Distempel Made In Indonesia
Pihaknya juga emngaku sudah lama memberikan perhatian kepada korupsi barang dan jasa. Hal itu lantaran di dalamnya rawan suap dan sogok yang sering berakhir dengan Operasi Tangkap Tangan (OTT).
"Kehadiran KPK berdasarkan UU awal pembentukannya adalah karena korupsi telah mengancam perekonomian nasional. Maksud dari pembentukan KPK dalam UU adalah untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna terhadap upaya pemberantasan tindak pidana korupsi," jelasnya.
Baca: Jokowi Minta UMKM yang Urus Sertifikasi SNI Tidak Dipersulit, Harus Dipermudah
Dia melanjutkan daya guna dan hasil guna yang dimaksud salah satu yang utama adalah untuk memperbaiki perekonomian nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam hal perbaikan ekonomi nasional, KPK menyambut baik launching Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia oleh Presiden
Jokowi.
"KPK memandang setiap gerakan dan program pemerintah dalam perbaikan ekonomi nasional adalah sejalan dengan tujuan dibentuknya
KPK. Untuk itu KPK berkomitmen membantu pemerintah dalam berbagai program perbaikan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat karena korupsi adalah benalu dalam setiap niat dan program yang baik," paparnya.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber:
Sindonews.com