KPK Ungkap Tiga Sektor yang Rawan Terjadi Korupsi di Lingkungan Pemerintah
Murianews
Sabtu, 26 Maret 2022 11:20:03
MURIANEWS, Jakarta- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membeberkan tiga sektor yang rawan terjadi praktik
korupsi di lingkungan pemerintah. Bahkan tiga sector ini nampak umum, namun justru menjadi lumbung pangan para koruptor.
Deputi Bidang Pencegahan KPK, Pahala Nainggolan mengungkapkan tiga sektor rawan korupsi di lingkungan pemerintah, baik pusat maupun daerah, yakni pengadaan barang/jasa, perizinan, dan praktik jual beli jabatan.
"Di kasus temuan
KPK, dilihat bahwa potensi terjadinya korupsi paling banyak pertama adalah pengadaan barang dan jasa. Kedua, perizinan. Yang ketiga, jual beli jabatan, seperti mau dipromosikan jabatannya bayar, mau mutasi bayar, dan mau pindah bayar. Cuma tiga itu saja paling banyak," katanya, dikutip dari
suara.com, Sabtu (26/3/2022).
Baca: Romahurmuzy Diperiksa KPK Terkait Kasus Dugaan Korupsi DAKPahala Nainggolan juga menilai bahwa pemanfaatan teknologoi untuk pemberantasan korupsi sejauh ini belum maksimal. Terutama dalam sector pengadaan barang/jasa dan perizinan. Sekali pun proses perizinan sudah menggunakan system online, tetapi ada beberapa hal yang juga diselesaikan dengan cara membayar.
"Korupsi terkait dengan pengadaan barang dan jasa masih terjadi di segala tingkatan, baik di pusat maupun daerah. Kalau
korupsi terkait dengan perizinan, dengan teknologi elektronik menjadi berkurang sedikit. Tetapi untuk pengadaan barang dan jasa, didorong pun elektronik seperti e-katalog, lumayan agak berkurang," jelas dia.
Baca: Awas! KPK Akan Turun Tangan Bantu Selidiki Kelangkaan Minyak GorengPada dasarnya, menurutnya, persoalan tindak pidana
korupsi, terutama yang terjadi di lingkungan pemerintah dapat dicegah dengan meningkatkan nilai integritas sumber daya manusia (SDM) di dalamnya.Ia mengatakan peningkatan nilai integritas SDM di lingkungan pemerintah sangat bergantung sikap tegas setiap pimpinan dalam memberikan contoh dan mengarahkan para bawahannya untuk berintegritas menjalankan tugas. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber:
Suara.com
[caption id="attachment_233541" align="alignleft" width="880"]

Gedung Merah Putih kantor KPK. (Dok. SindoNEWS)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membeberkan tiga sektor yang rawan terjadi praktik
korupsi di lingkungan pemerintah. Bahkan tiga sector ini nampak umum, namun justru menjadi lumbung pangan para koruptor.
Deputi Bidang Pencegahan KPK, Pahala Nainggolan mengungkapkan tiga sektor rawan korupsi di lingkungan pemerintah, baik pusat maupun daerah, yakni pengadaan barang/jasa, perizinan, dan praktik jual beli jabatan.
"Di kasus temuan
KPK, dilihat bahwa potensi terjadinya korupsi paling banyak pertama adalah pengadaan barang dan jasa. Kedua, perizinan. Yang ketiga, jual beli jabatan, seperti mau dipromosikan jabatannya bayar, mau mutasi bayar, dan mau pindah bayar. Cuma tiga itu saja paling banyak," katanya, dikutip dari
suara.com, Sabtu (26/3/2022).
Baca: Romahurmuzy Diperiksa KPK Terkait Kasus Dugaan Korupsi DAK
Pahala Nainggolan juga menilai bahwa pemanfaatan teknologoi untuk pemberantasan korupsi sejauh ini belum maksimal. Terutama dalam sector pengadaan barang/jasa dan perizinan. Sekali pun proses perizinan sudah menggunakan system online, tetapi ada beberapa hal yang juga diselesaikan dengan cara membayar.
"Korupsi terkait dengan pengadaan barang dan jasa masih terjadi di segala tingkatan, baik di pusat maupun daerah. Kalau
korupsi terkait dengan perizinan, dengan teknologi elektronik menjadi berkurang sedikit. Tetapi untuk pengadaan barang dan jasa, didorong pun elektronik seperti e-katalog, lumayan agak berkurang," jelas dia.
Baca: Awas! KPK Akan Turun Tangan Bantu Selidiki Kelangkaan Minyak Goreng
Pada dasarnya, menurutnya, persoalan tindak pidana
korupsi, terutama yang terjadi di lingkungan pemerintah dapat dicegah dengan meningkatkan nilai integritas sumber daya manusia (SDM) di dalamnya.
Ia mengatakan peningkatan nilai integritas SDM di lingkungan pemerintah sangat bergantung sikap tegas setiap pimpinan dalam memberikan contoh dan mengarahkan para bawahannya untuk berintegritas menjalankan tugas.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber:
Suara.com