Jumat, 21 November 2025


MURIANEWS, Jakarta- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mulai menawarkan kesempatan kepada Perdana Menteri (PM) Singapura. Investasi tersebut ditujukan untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara yang terletak di Kalimantan Timur (Kaltim).

Tawaran investasi itu disampaikan ketika PM Singapura Lee Hsien Loong saat pertemuan resmi di Istana Negara. Bahkan pihaknya juga memberikan gambaran terkait pembangunan Ibu Kota Nusantara tersebut.

“Pembangunan Ibu Kota Nusantara bukan program jangka pendek hingga 2024, tetapi akan dilakukan secara bertahap hingga perayaan 100 tahun kemerdekaan Indonesia pada 2045. Sehingga perlu ada keterlibatan investor,” ungkapnya, Selasa (22/3/2022).

Baca: ASN Ogah Pindah ke Ibu Kota Nusantara, Tjahjo Kumolo: Silahkan Keluar!

Ia mengatakan pada tahap pertama hingga 2024, Indonesia akan membangun kebutuhan infrastrukturnya. Tapi, kemudian untuk membangun kota secara keseluruhan dimungkinkan investasi dari luar negeri.

"Kami tentunya berharap nantinya Singapura akan ikut ambil bagian seperti halnya Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan China yang akan melakukan investasi di ibu kota negara yang baru," beber Luhut, dikutip dari CNNIndonesia.com, Selasa (22/3//2022).

Dalam pertemuan itu, Luhut juga membahas potensi Singapura mengembangkan food estate atau lumbung pangan yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.

Agenda lain Luhut dengan pejabat Singapura ialah membahas kelanjutan kerja sama dalam mengantisipasi perubahan iklim.Baca: Jokowi Kemah di Titik Nol Ibu Kota Nusantara Bersama Ibu NegaraDia menjelaskan bahwa Indonesia dan Singapura sepakat melakukan riset mengenai teknologi bersih yang ramah lingkungan serta menjalankan beberapa proyek percontohan yang berkaitan dengan pengelolaan ekosistem baik di darat maupun di laut.Adapun empat bidang pengembangan yang disepakati meliputi penetapan harga dan pasar untuk karbon, solusi berbasis alam dan pendekatan berbasis ekosistem, teknologi bersih dan solusinya, serta green and blended finance."Saya mengusulkan untuk dibentuk gugus tugas yang akan mendalami pengembangan baterai lithium untuk mobil listrik dan riset untuk pengembangan food estate. Indonesia memiliki banyak sumber daya untuk kedua hal itu, sementara Singapura memiliki R&D dan juga kekuatan finansial," terang dia. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: CNNIndonesia.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler