Jajaran pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menggelar rapat terkait pengunduran diri ketua Umum (ketum) MUI
. Dalam rapat terbatas itu, menghasilkan kesepakatan bahwa forum rapat menolak pengunduran diri KH Miftachul Akhyar dari jabatannya tersebut.
Sekretaris Jendral MUI Amirsyah Tambunan mengatakan, secara aklamasi dan mufakat dalam rapat pimpinan, semuanya memutuskan bahwa KH Miftachul Akhyar tetap sebagai Ketum MUI. Hal itu lantaran dalam Musyawarah nasional (Munas) MUI telah menunjuk
sebagai ketum MUI 2020-2025.
“Artinya permohonan mundur sebagai ketum MUI tidak terima atau ditolak karena amanah Munas MUI X beliau memimpin MUI 2020-2025," kata Amirsyah, dikutip dari
, Rabu (16/3/2022).
sebagai ulama yang rendah hati dan mengayomi sebagai pemimpin umat. Baik di posisinya sebagai Rais Aam PBNU maupun di MUI.
sangat dibutuhkan untuk mempersatukan umat ditengah suasana menghadapi pemulihan ekonomi.
"Semoga Allah menyelamatkan bangsa Indonesia dari persoalan ekonomi, politik sehingga Pemilu 2024 dapat berjalan dengan aman, damai dan sukses," katanya.
Terpisah, Wakil Ketua Umum MUI Marsudi Suhud mengaku pihaknya sudah menggelar Rapim MUI untuk membahas surat pengunduran diri
kemarin.
akan diputuskan dalam Rapat Pleno MUI."Iya laporan aja. Ini ada begini, ada surat gitu. Baru laporan. Setelah Rapim dibawa ke rapat pleno. Kapannya (Rapat Pleno) sekjen yang tahu. Ini kan nanti rapatnya pleno," kata Marsudi. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber:
[caption id="attachment_277070" align="alignleft" width="880"]

KH. Miftachul Akhyar (nu.or.id)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta- Jajaran pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menggelar rapat terkait pengunduran diri ketua Umum (ketum) MUI
KH Miftachul Akhyar. Dalam rapat terbatas itu, menghasilkan kesepakatan bahwa forum rapat menolak pengunduran diri KH Miftachul Akhyar dari jabatannya tersebut.
Sekretaris Jendral MUI Amirsyah Tambunan mengatakan, secara aklamasi dan mufakat dalam rapat pimpinan, semuanya memutuskan bahwa KH Miftachul Akhyar tetap sebagai Ketum MUI. Hal itu lantaran dalam Musyawarah nasional (Munas) MUI telah menunjuk
KH Miftachul Akhyar sebagai ketum MUI 2020-2025.
“Artinya permohonan mundur sebagai ketum MUI tidak terima atau ditolak karena amanah Munas MUI X beliau memimpin MUI 2020-2025," kata Amirsyah, dikutip dari
CNNIndonesia.com, Rabu (16/3/2022).
Baca: KH Miftachul Akhyar Mengundurkan Diri dari Ketua Umum MUI
Amirsyah menilai
KH Miftachul Akhyar sebagai ulama yang rendah hati dan mengayomi sebagai pemimpin umat. Baik di posisinya sebagai Rais Aam PBNU maupun di MUI.
Baginya, peran
KH Miftachul Akhyar sangat dibutuhkan untuk mempersatukan umat ditengah suasana menghadapi pemulihan ekonomi.
"Semoga Allah menyelamatkan bangsa Indonesia dari persoalan ekonomi, politik sehingga Pemilu 2024 dapat berjalan dengan aman, damai dan sukses," katanya.
Terpisah, Wakil Ketua Umum MUI Marsudi Suhud mengaku pihaknya sudah menggelar Rapim MUI untuk membahas surat pengunduran diri
KH Miftachul Akhyar kemarin.
Baca: Ketum PBNU Dukung KH. Miftachul Akhyar Mundur dari Ketua MUI
Meski demikian, Marsudi mengatakan keputusan akhir mengenai pengunduran diri
KH Miftachul Akhyar akan diputuskan dalam Rapat Pleno MUI.
"Iya laporan aja. Ini ada begini, ada surat gitu. Baru laporan. Setelah Rapim dibawa ke rapat pleno. Kapannya (Rapat Pleno) sekjen yang tahu. Ini kan nanti rapatnya pleno," kata Marsudi.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber:
CNNIndonesia.com