Mendag Klaim Sudah 500 Juta Liter Minyak Goreng Tersalur ke Masyarakat
Murianews
Selasa, 15 Maret 2022 12:41:11
MURIANEWS, Jakarta- Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengklaim sudah menyalurkan sebanyak 500 juta liter minyak goreng kepada masyarakat. Lutfi mengatakan jumlah minyak goreng tersalur tersebut terjadi setelah kebijakan pemenuhan dalam negeri (DMO)
minyak goreng terlaksana.
"Jadi bapak Kapolri sudah melihat sendiri ketika dikerjakan dengan baik sebenarnya bisa jalan (kebijakan DMO) dan jadi pertanyaannya kita semua dan akan diselesaikan bersama adalah dalam 28 hari terakhir sudah terkumpul ada 500 juta liter minyak goreng yang ada di masyarakat," kata Lutfi saat melakukan sidak di produsen minyak goreng bersama kapolri jenderal Listyo SIgit Prabowo, dikutip dari
CNNIndonesia.com, Selasa (15/3/2022).
Dia juga mengaku, sekali pun barangnya tersedia melimpah, tetapi harga jual di pasaran tidak sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan olehnya. Sehingga hal itu pun menjadi masalah yang harus diselesaikan.
Baca: Kapolri Intruksikan Anak Buahnya Pastikan Ketersedian Minyak Goreng di Lapangan"Meskipun barangnya ada tapi harganya tidak sesuai. Karena itu, kami ini mengatasi masalah ini Bersama dengan pak kapolri," ucapnya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan ia telah memantau perusahaan produsen minyak kelapa sawit mentah (CPO). Sigit menerima pengakuan bahwa perusahaan masih bisa mendapatkan keuntungan dengan mengikuti ketentuan pemenuhan dalam negeri (DMO).
"Dari proses itu mereka masih dapat margin (keuntungan) dan kita akan cek lagi fenomena pasar harga yang lompat padahal pabrik sesuai dengan ketetapan pemerintah, ini harus kita cek dan luruskan di pabrik lain," kata Sigit.
Ia juga mengklaim bahwa perusahaan yang memproduksi
minyak goreng tersebut mampu mengikuti kebijakan pemerintah dan menjual minyak goreng dengan harga eceran tertinggi (HET).
Baca: Kreatif! Wong Sragen Olah Biji Kapuk Randu jadi Minyak Goreng Alternatif, Sempat Diekspor ke JepangDi lain sisi, Sigit mengatakan pihaknya akan terus mendalami kelangkaan
minyak goreng di masyarakat. Pasalnya, berdasarkan hasil pemantauan yang ia lakukan produsen dan distributor minyak goreng dalam keadaan baik dan tidak bermasalah."Kita akan cek yang lain kenapa harga naik dan di pasar jumlahnya menurun atau langka, ini yang akan kita pastikan. Kita mendengar bagaimana proses menerima DMO, kemudian diproses dan dikirim ke supplier hingga ke distributor sampai supir, semua jawabannya sama," ucapnya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber:
CNNIndonesia.com
[caption id="attachment_274146" align="alignleft" width="880"]

Satgas Pangan saat melakukan sidak di salah satu gudang di Bandar Lampung. (Lampungpro.co)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta- Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengklaim sudah menyalurkan sebanyak 500 juta liter minyak goreng kepada masyarakat. Lutfi mengatakan jumlah minyak goreng tersalur tersebut terjadi setelah kebijakan pemenuhan dalam negeri (DMO)
minyak goreng terlaksana.
"Jadi bapak Kapolri sudah melihat sendiri ketika dikerjakan dengan baik sebenarnya bisa jalan (kebijakan DMO) dan jadi pertanyaannya kita semua dan akan diselesaikan bersama adalah dalam 28 hari terakhir sudah terkumpul ada 500 juta liter minyak goreng yang ada di masyarakat," kata Lutfi saat melakukan sidak di produsen minyak goreng bersama kapolri jenderal Listyo SIgit Prabowo, dikutip dari
CNNIndonesia.com, Selasa (15/3/2022).
Dia juga mengaku, sekali pun barangnya tersedia melimpah, tetapi harga jual di pasaran tidak sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan olehnya. Sehingga hal itu pun menjadi masalah yang harus diselesaikan.
Baca: Kapolri Intruksikan Anak Buahnya Pastikan Ketersedian Minyak Goreng di Lapangan
"Meskipun barangnya ada tapi harganya tidak sesuai. Karena itu, kami ini mengatasi masalah ini Bersama dengan pak kapolri," ucapnya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan ia telah memantau perusahaan produsen minyak kelapa sawit mentah (CPO). Sigit menerima pengakuan bahwa perusahaan masih bisa mendapatkan keuntungan dengan mengikuti ketentuan pemenuhan dalam negeri (DMO).
"Dari proses itu mereka masih dapat margin (keuntungan) dan kita akan cek lagi fenomena pasar harga yang lompat padahal pabrik sesuai dengan ketetapan pemerintah, ini harus kita cek dan luruskan di pabrik lain," kata Sigit.
Ia juga mengklaim bahwa perusahaan yang memproduksi
minyak goreng tersebut mampu mengikuti kebijakan pemerintah dan menjual minyak goreng dengan harga eceran tertinggi (HET).
Baca: Kreatif! Wong Sragen Olah Biji Kapuk Randu jadi Minyak Goreng Alternatif, Sempat Diekspor ke Jepang
Di lain sisi, Sigit mengatakan pihaknya akan terus mendalami kelangkaan
minyak goreng di masyarakat. Pasalnya, berdasarkan hasil pemantauan yang ia lakukan produsen dan distributor minyak goreng dalam keadaan baik dan tidak bermasalah.
"Kita akan cek yang lain kenapa harga naik dan di pasar jumlahnya menurun atau langka, ini yang akan kita pastikan. Kita mendengar bagaimana proses menerima DMO, kemudian diproses dan dikirim ke supplier hingga ke distributor sampai supir, semua jawabannya sama," ucapnya.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber:
CNNIndonesia.com