. Karena itu, DPR pun memintakepada peerintah agar momen tersebut jangan sampai menjadi penghambat pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Sehingga, DPR pun mengusulkan kepada pemerintah agar segera menambah anggaran perlindungan sosial (Perlinsos) 2022 sebesar Rp 20 triliun hingga Rp 25 triliun, sehingga bisa mengurangi beban rakyat.
. Seharusnya, melonjaknya kebutuhan pokok menjelang ramadan ini juga patut menjadi perhatian.
Ketua Banggar DPR Said Abdullah mengungkapkan, bagi sebagian besar masyarakat Indonesia yang perekonomiannya belum pulih, kenaikan harga bahan kebutuhan pokok saat ini tentu akan membuat mereka 'terengah-engah' memenuhi kebutuhan hidupnya.
"Maka saya mengimbau kepada pemerintah untuk melakukan penebalan terhadap perlindungan sosial," jelas Said, dikutip dari
Penebalan terhadap perlindungan sosial yang dimaksud Said adalah agar pemerintah menambah anggaran, mulai untuk Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), hingga Kartu Prakerja.
"Itu penting agar daya beli masyarakat terjaga. Maka segera lakukan penebalan, tambah anggaran perlinsos, tambah saja Rp 20 triliun hingga Rp 25 triliun. Ini harus segera dan penting. Karena kita akan masuk bulan puasa sebentar lagi," kata Said.Menteri Keuangan Sri Mulyani menganggarkan Rp 455,62 triliun untuk program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Anggaran PEN disederhanakan menjadi tiga kelompok yakni kesehatan, perlindungan masyarakat, dan penguatan pemulihan ekonomi. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber:
[caption id="attachment_260050" align="alignleft" width="880"]

Aktivitas penjual kebutuhan pokok di Pasar Tawar, Kecamatan Mlonggo, Jepara. (MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta- Sejumlah kebutuhan pokok mengalami kenaikan menjelang bulan
ramadan. Karena itu, DPR pun memintakepada peerintah agar momen tersebut jangan sampai menjadi penghambat pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Sehingga, DPR pun mengusulkan kepada pemerintah agar segera menambah anggaran perlindungan sosial (Perlinsos) 2022 sebesar Rp 20 triliun hingga Rp 25 triliun, sehingga bisa mengurangi beban rakyat.
Selain itu, pemerintah saat ini juga tengah menggencarkan program
pemulihan ekonomi nasional. Seharusnya, melonjaknya kebutuhan pokok menjelang ramadan ini juga patut menjadi perhatian.
Ketua Banggar DPR Said Abdullah mengungkapkan, bagi sebagian besar masyarakat Indonesia yang perekonomiannya belum pulih, kenaikan harga bahan kebutuhan pokok saat ini tentu akan membuat mereka 'terengah-engah' memenuhi kebutuhan hidupnya.
Baca:
Evita Nursanty Sebut BUMN jadi Lokomotif Pemulihan Ekonomi Nasional
"Maka saya mengimbau kepada pemerintah untuk melakukan penebalan terhadap perlindungan sosial," jelas Said, dikutip dari
CNCBIndonesia.com, Selasa (15/3/2022).
Penebalan terhadap perlindungan sosial yang dimaksud Said adalah agar pemerintah menambah anggaran, mulai untuk Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), hingga Kartu Prakerja.
Baca:
Keuangan Syariah Dipercaya Mampu Percepat Pemulihan Ekonomi
"Itu penting agar daya beli masyarakat terjaga. Maka segera lakukan penebalan, tambah anggaran perlinsos, tambah saja Rp 20 triliun hingga Rp 25 triliun. Ini harus segera dan penting. Karena kita akan masuk bulan puasa sebentar lagi," kata Said.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menganggarkan Rp 455,62 triliun untuk program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Anggaran PEN disederhanakan menjadi tiga kelompok yakni kesehatan, perlindungan masyarakat, dan penguatan pemulihan ekonomi.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber:
CNBCIndonesia.com