Pasok Kebutuhan Kedelai, Bulog akan Impor dari Thailand dan Brasil
Murianews
Sabtu, 12 Maret 2022 12:13:27
MURIANEWS, Jakarta- Perum Bulog telah ditugasi untuk membuka kran impor
kedelai dari Thailand dan Brasil. Hal itu untuk memasok kebutuhan kedelai dalam negeri yang saat ini masih kekurangan.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas mengaku saat ini tengah memetakan kebutuhan kedelai dalam negeri. Sehingga apabila sudah terpetakan dengan baik, impor bisa segera dilakukan.
"Kami petakan juga harga yang tepat untuk kemudian dijual kepada warga. Dengan begitu, nantinya detelah kedelai impor sampai ke Indonesia, harga jualnya tidak terlalu tinggi," terangnya.
"Kita lagi hitung berapa sih idealnya kebutuhan dalam negeri, harganya berapa jangan sampai harganya tinggi sampai ke perajin tinggi juga. Ini nggak ada gunanya. Kalo harga dapatnya tinggi maka kita harus jual ke peraj1in lebih murah, kekurangannya subsidi pemerintah," jelasnya, dikutip dari
detik.com, Sabtu (12/3/2022).
Baca:
Harga Kedelai di Kudus Ditaksir Bisa Tembus Rp 12 RibuSementara tengah menghitung keperluan kedelai, Buwas mengatakan juga telah memetakan sejumlah negara yang akan dijajaki untuk opsi impor kedelai. Negara itu mulai dari Thailand hingga Brasil.
"Saat ini penugasan belum ditentukan jumlahnya, kebutuhannya. Tapi Bulog sudah warning ada penugasan. Kita menjajaki, dari Thailand, Brasil, Amerika semuanya itu kita jajaki. Sekarang kita sudah mulai memetakan mana yang termurah dan tercepat, ini sudah. Insyaallah dengan penjajakan ini begitu penugasan kita akan segera datangkan," tuturnya.
Baca:
Cukupi Kebutuhan Kedelai Nasional, Kementan Target Produksi 1 Juta TonSelain itu, ia juga menuturkan bahwa Kementerian Pertanian tengah mempersiapkan pemetaan sejumlah wilayah untuk memproduksi kedelai. Harapannya dengan upaya itu kapasitas produksi kedelai dalam negeri bisa bertambah."Harapannya kebutuhan dalam negeri perajin setahun 3,6 juta ton, dan produksi dalam negeri hanya 1 juta ton maksimal. Sisanya 2 jutaan ton. Kita percaya Mentan untuk mengenai kedelai. Jangan sampai nanti tahunya kecil, tempenya kecil atau bahkan tidak ada," tutupnya.Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber:
detik.com
[caption id="attachment_209339" align="alignleft" width="880"]

Petani Grobogan saat panen kedelai beberapa waktu lalu. (MURIANEWS/Dani Agus)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta- Perum Bulog telah ditugasi untuk membuka kran impor
kedelai dari Thailand dan Brasil. Hal itu untuk memasok kebutuhan kedelai dalam negeri yang saat ini masih kekurangan.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas mengaku saat ini tengah memetakan kebutuhan kedelai dalam negeri. Sehingga apabila sudah terpetakan dengan baik, impor bisa segera dilakukan.
"Kami petakan juga harga yang tepat untuk kemudian dijual kepada warga. Dengan begitu, nantinya detelah kedelai impor sampai ke Indonesia, harga jualnya tidak terlalu tinggi," terangnya.
"Kita lagi hitung berapa sih idealnya kebutuhan dalam negeri, harganya berapa jangan sampai harganya tinggi sampai ke perajin tinggi juga. Ini nggak ada gunanya. Kalo harga dapatnya tinggi maka kita harus jual ke peraj1in lebih murah, kekurangannya subsidi pemerintah," jelasnya, dikutip dari
detik.com, Sabtu (12/3/2022).
Baca:
Harga Kedelai di Kudus Ditaksir Bisa Tembus Rp 12 Ribu
Sementara tengah menghitung keperluan kedelai, Buwas mengatakan juga telah memetakan sejumlah negara yang akan dijajaki untuk opsi impor kedelai. Negara itu mulai dari Thailand hingga Brasil.
"Saat ini penugasan belum ditentukan jumlahnya, kebutuhannya. Tapi Bulog sudah warning ada penugasan. Kita menjajaki, dari Thailand, Brasil, Amerika semuanya itu kita jajaki. Sekarang kita sudah mulai memetakan mana yang termurah dan tercepat, ini sudah. Insyaallah dengan penjajakan ini begitu penugasan kita akan segera datangkan," tuturnya.
Baca:
Cukupi Kebutuhan Kedelai Nasional, Kementan Target Produksi 1 Juta Ton
Selain itu, ia juga menuturkan bahwa Kementerian Pertanian tengah mempersiapkan pemetaan sejumlah wilayah untuk memproduksi kedelai. Harapannya dengan upaya itu kapasitas produksi kedelai dalam negeri bisa bertambah.
"Harapannya kebutuhan dalam negeri perajin setahun 3,6 juta ton, dan produksi dalam negeri hanya 1 juta ton maksimal. Sisanya 2 jutaan ton. Kita percaya Mentan untuk mengenai kedelai. Jangan sampai nanti tahunya kecil, tempenya kecil atau bahkan tidak ada," tutupnya.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber:
detik.com