Dirjen Pajak Kejar Crazy Rich Pamer Kekayaan di Media Sosial
Murianews
Sabtu, 12 Maret 2022 08:07:51
MURIANEWS, Jakarta- Akhir-akhir ini kalangan orang super tajir atau
crazy rich sering memamerkan kekayaannya melalui media sosial. Bahkan kepemilikan kendaraan mewah dan rumah mewah juga sering diumbar-umbar, hingga memunculkan reaksi Direktorat Jenderal (Dirjen) pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Dalam hal ini, Dirjen Pajak akan mengejar para
crazy rich untuk memastikan bahwa mereka juga harus membayar pajak secara adil. Sebab, kekayaan mereka juga harus diimbangi dengan pembayaran pajak yang sah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemantauan Ditjen Pajak melalui media sosial ini merupakan salah satu cara menjaga kepercayaan masyarakat bahwa negara melakukan pemungutan pajak yang adil. Sehingga pajak yang dipungut pun digunakan untuk pembangunan nasional.
Baca: Istri Doni Salmanan Jadi Penjamin Penangguhan Penahanan"Kami senang kalau di medsos ada yang pamer mengenai
account number, 'account saya yang paling gede'. Begitu ada yang pamer 'saya punya beberapa miliar', salah satu petugas pajak kami bilang 'ya nanti kita datangilah'," ujarnya, dikutip dari
Kompas.com, Sabtu (12/3/2022).
Bendahara Negara itu mengamati bahwa banyak masyarakat Indonesia yang suka memamerkan kekayaan di media sosial, mulai dari saldo rekening, pemberian hadiah mewah, hingga menerima fasilitas perusahaan yang mewah.
Ia bilang, fenomena itu mendorong petugas pajak untuk memastikan mereka telah membayar kewajibannya.
Baca: Sebelum Ditetapkan Jadi Tersangka, Indra Kenz Sempat Bagi-Bagi Uang"Sekarang ini ada juga kan di media sosial anak-anak yang baru umur 2 tahun sudah dikasih hadiah pesawat, bukan pesawat-pesawatan ya, tapi pesawat beneran sama orang tuanya," ucap dia."Jadi memang di Indonesia kan ada yang
crazy rich, ada yang dia mendapatkan fasilitas dari perusahaannya itu memang luar biasa besar. Itulah yang sekarang dimasukkan dalam perhitungan perpajakan, itu yang disebut aspek keadilan," terangnya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber:
Kompas.com
[caption id="attachment_275651" align="alignleft" width="880"]

Doni Salmanan (Instagram)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta- Akhir-akhir ini kalangan orang super tajir atau
crazy rich sering memamerkan kekayaannya melalui media sosial. Bahkan kepemilikan kendaraan mewah dan rumah mewah juga sering diumbar-umbar, hingga memunculkan reaksi Direktorat Jenderal (Dirjen) pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Dalam hal ini, Dirjen Pajak akan mengejar para
crazy rich untuk memastikan bahwa mereka juga harus membayar pajak secara adil. Sebab, kekayaan mereka juga harus diimbangi dengan pembayaran pajak yang sah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemantauan Ditjen Pajak melalui media sosial ini merupakan salah satu cara menjaga kepercayaan masyarakat bahwa negara melakukan pemungutan pajak yang adil. Sehingga pajak yang dipungut pun digunakan untuk pembangunan nasional.
Baca: Istri Doni Salmanan Jadi Penjamin Penangguhan Penahanan
"Kami senang kalau di medsos ada yang pamer mengenai
account number, 'account saya yang paling gede'. Begitu ada yang pamer 'saya punya beberapa miliar', salah satu petugas pajak kami bilang 'ya nanti kita datangilah'," ujarnya, dikutip dari
Kompas.com, Sabtu (12/3/2022).
Bendahara Negara itu mengamati bahwa banyak masyarakat Indonesia yang suka memamerkan kekayaan di media sosial, mulai dari saldo rekening, pemberian hadiah mewah, hingga menerima fasilitas perusahaan yang mewah.
Ia bilang, fenomena itu mendorong petugas pajak untuk memastikan mereka telah membayar kewajibannya.
Baca: Sebelum Ditetapkan Jadi Tersangka, Indra Kenz Sempat Bagi-Bagi Uang
"Sekarang ini ada juga kan di media sosial anak-anak yang baru umur 2 tahun sudah dikasih hadiah pesawat, bukan pesawat-pesawatan ya, tapi pesawat beneran sama orang tuanya," ucap dia.
"Jadi memang di Indonesia kan ada yang
crazy rich, ada yang dia mendapatkan fasilitas dari perusahaannya itu memang luar biasa besar. Itulah yang sekarang dimasukkan dalam perhitungan perpajakan, itu yang disebut aspek keadilan," terangnya.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber:
Kompas.com