milik Bupati Langkat, Terbit Rencana Panagin-Angin, yang semula hanya tiga orang, kini bertambah menjadi enam orang.
. Sumber keterangan yang didapat pun termasuk orang-orang dekat para korban.
"Kami berproses sendiri sampai dua minggu lalu kami mendapat informasi jumlah korban nambah tiga lagi, jadi total ada enam meninggal dunia di sana," kata Ketua Komnas HAM Choirul Anam dalam konferensi pers daring, Rabu (2/3/2022).
Anam menambahkan, terkait temuan baru tersebut, dia belum bisa menjelaskan secara detail penyebab kematiannya. Namun, pihaknya sudah meminta pihak kepolisian untuk melakukan pendalaman kasus.
"Yang tiga apakah ada penyiksaan kekerasan dan sebagainya atau akibat tindakan lain di sana apakah mati karena dirinya sendiri kita belum mendalami secara dalam," kata dia."Oleh karenanya ini jadi perhatian kepada teman-teman kepolisian untuk melakukan pemeriksaan," imbuhnya.
Beberapa waktu lalu penyidik melakukan pembongkaran kedua makam atas nama Sarianto Ginting dan atas nama Bedul. Kemudian melakukan olah TKP, menyita sejumlah barang bukti di antaranya surat pernyataan, kursi panjang terbuat dari kayu tempat memandikan jenazah, gayung untuk memandikan jenazah, kain panjang motif batik, tikar plastik dan selang kompresor.Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis Anwar
[caption id="attachment_267655" align="alignleft" width="880"]

polisi saat menanyai salah satu orang yang berada di kerangkeng milik Bupati langkat (detik.com)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta- Korban
kerangkeng perbudakan milik Bupati Langkat, Terbit Rencana Panagin-Angin, yang semula hanya tiga orang, kini bertambah menjadi enam orang.
Penambahan tiga korban tewas baru tersebut setelah dilakukan penyelidikan oleh
Komnas HAM. Sumber keterangan yang didapat pun termasuk orang-orang dekat para korban.
"Kami berproses sendiri sampai dua minggu lalu kami mendapat informasi jumlah korban nambah tiga lagi, jadi total ada enam meninggal dunia di sana," kata Ketua Komnas HAM Choirul Anam dalam konferensi pers daring, Rabu (2/3/2022).
Baca:
Dua Mayat Diduga Korban Kerangkeng Bupati Langkat Diautopsi
Anam menambahkan, terkait temuan baru tersebut, dia belum bisa menjelaskan secara detail penyebab kematiannya. Namun, pihaknya sudah meminta pihak kepolisian untuk melakukan pendalaman kasus.
"Yang tiga apakah ada penyiksaan kekerasan dan sebagainya atau akibat tindakan lain di sana apakah mati karena dirinya sendiri kita belum mendalami secara dalam," kata dia.
"Oleh karenanya ini jadi perhatian kepada teman-teman kepolisian untuk melakukan pemeriksaan," imbuhnya.
Baca:
Kerangkeng Perbudakan, Bupati Langkat Bakal Diperiksa Komnas HAM
Beberapa waktu lalu penyidik melakukan pembongkaran kedua makam atas nama Sarianto Ginting dan atas nama Bedul. Kemudian melakukan olah TKP, menyita sejumlah barang bukti di antaranya surat pernyataan, kursi panjang terbuat dari kayu tempat memandikan jenazah, gayung untuk memandikan jenazah, kain panjang motif batik, tikar plastik dan selang kompresor.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar