, setidaknya ada 11 persen dosen yang mengajar di Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN), masih belum berpikiran moderat. Sehingga dihawatirkan justru malah memunculkan persoalan baru terkair radikalisme kampus.
"Saya tidak mau ada di lingkungan PTKN muncul aktor yang melakukan perlawanan kepada negara. Karena ada 11 persen dosen yang berfikir dan pola pikirnya belum moderat," kata Yaqut, dikutip dari
, Rabu (2/3/2022).
Yaqut tak merinci dosen mana saja yang belum memiliki pola pikir moderat tersebut. Dirinya hanya menekankan agar pendidikan di lingkungan madrasah dan PTKN Kemenag terbebas dari ideologi yang bertentangan dengan negara.
Dia berharap tidak ada keluarga besar di lingkungan Kementerian Agama yang melakukan perlawanan terhadap negara. Bila ada yang terlibat, Ia memastikan akan melakukan tindakan tegas.
"Tidak boleh ada ruang sedikit pun di institusi pendidikan di bawah Kementerian Agama yang mengajarkan intoleransi dan ekstremisme," kata dia.
Yaqut menyatakan sudah memerintahkan agar dilakukan pemetaan semua lembaga pendidikan keagamaan, baik madrasah, PTKI, pondok pesantren terkait paham keagamaan dan kebangsaan pada tahun ini. Termasuk soal kekerasan seksual."Saya juga tidak bosan-bosan mengingatkan untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pengajaran di madrasah dan institusi pendidikan keagamaan lainnya," ujar Menag.Pihaknya ingin Kemenag menjadi barometer bagi kementerian lain. Lantaran Kemenag mempunyai tugas yang lebih berat karena menyandang agama."Mari kita jadikan agama sebagai inspirasi dengan membawa nilai-nilai kebaikan," tutupnya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber:
[caption id="attachment_226734" align="alignleft" width="880"]

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (Biropers Kemenag)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta- Sebagaimana catatan yang dimiliki oleh Menteri Agama (Menag)
Yaqut Cholil Qoumas, setidaknya ada 11 persen dosen yang mengajar di Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN), masih belum berpikiran moderat. Sehingga dihawatirkan justru malah memunculkan persoalan baru terkair radikalisme kampus.
"Saya tidak mau ada di lingkungan PTKN muncul aktor yang melakukan perlawanan kepada negara. Karena ada 11 persen dosen yang berfikir dan pola pikirnya belum moderat," kata Yaqut, dikutip dari
CNNIndonesia.com, Rabu (2/3/2022).
Yaqut tak merinci dosen mana saja yang belum memiliki pola pikir moderat tersebut. Dirinya hanya menekankan agar pendidikan di lingkungan madrasah dan PTKN Kemenag terbebas dari ideologi yang bertentangan dengan negara.
Baca:
Tak Terima Menag Yaqut Dilaporkan Polisi, LBH Ansor Ancam Laporkan Balik Roy Suryo
Dia berharap tidak ada keluarga besar di lingkungan Kementerian Agama yang melakukan perlawanan terhadap negara. Bila ada yang terlibat, Ia memastikan akan melakukan tindakan tegas.
"Tidak boleh ada ruang sedikit pun di institusi pendidikan di bawah Kementerian Agama yang mengajarkan intoleransi dan ekstremisme," kata dia.
Baca:
Diduga Bandingkan Suara Adzan dengan Gonggongan Anjing, Roy Suryo Bakal Polisikan Menag Yaqut
Yaqut menyatakan sudah memerintahkan agar dilakukan pemetaan semua lembaga pendidikan keagamaan, baik madrasah, PTKI, pondok pesantren terkait paham keagamaan dan kebangsaan pada tahun ini. Termasuk soal kekerasan seksual.
"Saya juga tidak bosan-bosan mengingatkan untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pengajaran di madrasah dan institusi pendidikan keagamaan lainnya," ujar Menag.
Pihaknya ingin Kemenag menjadi barometer bagi kementerian lain. Lantaran Kemenag mempunyai tugas yang lebih berat karena menyandang agama.
"Mari kita jadikan agama sebagai inspirasi dengan membawa nilai-nilai kebaikan," tutupnya.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber:
CNNIndonesia.com