Ketua PBNU Nilai Usulan Penundaan Pemilu 2024 Tidak Masuk Akal
Murianews
Senin, 28 Februari 2022 17:16:28
MURIANEWS, Jakarta- Ketua Pengrus Besar Nahdlatul Ulama (
PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa
Gus Yahya, menilai tidak masuk akal adanya usulan penundanaan pemilu 2024. Apalagi, sebenatar lagi proses tahapan agar segera dimulai.
"Ada usulan penundaan pemilu dan saya rasa ini masuk akal mengingat berbagai persoalan yang muncul dan dihadapi bangsa ini," katanya dilansir dari
CNNIndonensia.com, Senin (28/2/2022).
Dia juga mengatakan, semang ada berbagai persoalan yang harus diselesaikan oleh bangsa ini. Tetapi hajatan
demokrasi lima tahunan, tetap harus berjalan sembari membenahi hal-hal yang kuirang baik.
"Nanti kita lihat apa saja yang perlu dilakukan untuk mengurangi beban bangsa ini," kata dia.
Baca: Badai Kritik Penundaan Pemilu dan Senjakala DemokrasiIa mengatakan saat ini banyak cobaan dan musibah terjadi tidak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia, mulai dari pandemi Covid-19, banjir, serta
gempa bumi.
"Kunci hadapi harus
luwes dan
ulet, supaya bisa mengatasi beban yang ada," kata dia.
Apalagi, menurutnya, saat ini pemerintah daerah terus menyesuaikan APBD karena persoalan bencana tidak terprediksi.
Baca: PAN Sepakat Pemilu 2024 Ditunda, Ini AlasannyaSementara itu, rencana penundaan pemilu mendapat tentangan dari kelompok masyarakat sipil, salah satunya Perkumpulan untuk Pemilu dan Demorkasi (Perludem)Anggota Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini khawatir masyarakat akan dipertontonkan dengan pelanggaran konstitusi secara berjamaah. Sebab, hukum akan menjadi instrumen untuk melegitimasi kekuasaan."Jadi, kita bukan lagi
rule of law. Tapi sudah
rule by law. Hukum menjadi instrumen kekuasan," katanya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber:
CNNindonesia.com
[caption id="attachment_260541" align="alignleft" width="880"]

KH Yahya Cholil Staquf. (VIVA/M Ali Wafa)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta- Ketua Pengrus Besar Nahdlatul Ulama (
PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa
Gus Yahya, menilai tidak masuk akal adanya usulan penundanaan pemilu 2024. Apalagi, sebenatar lagi proses tahapan agar segera dimulai.
"Ada usulan penundaan pemilu dan saya rasa ini masuk akal mengingat berbagai persoalan yang muncul dan dihadapi bangsa ini," katanya dilansir dari
CNNIndonensia.com, Senin (28/2/2022).
Dia juga mengatakan, semang ada berbagai persoalan yang harus diselesaikan oleh bangsa ini. Tetapi hajatan
demokrasi lima tahunan, tetap harus berjalan sembari membenahi hal-hal yang kuirang baik.
"Nanti kita lihat apa saja yang perlu dilakukan untuk mengurangi beban bangsa ini," kata dia.
Baca: Badai Kritik Penundaan Pemilu dan Senjakala Demokrasi
Ia mengatakan saat ini banyak cobaan dan musibah terjadi tidak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia, mulai dari pandemi Covid-19, banjir, serta
gempa bumi.
"Kunci hadapi harus
luwes dan
ulet, supaya bisa mengatasi beban yang ada," kata dia.
Apalagi, menurutnya, saat ini pemerintah daerah terus menyesuaikan APBD karena persoalan bencana tidak terprediksi.
Baca: PAN Sepakat Pemilu 2024 Ditunda, Ini Alasannya
Sementara itu, rencana penundaan pemilu mendapat tentangan dari kelompok masyarakat sipil, salah satunya Perkumpulan untuk Pemilu dan Demorkasi (Perludem)
Anggota Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini khawatir masyarakat akan dipertontonkan dengan pelanggaran konstitusi secara berjamaah. Sebab, hukum akan menjadi instrumen untuk melegitimasi kekuasaan.
"Jadi, kita bukan lagi
rule of law. Tapi sudah
rule by law. Hukum menjadi instrumen kekuasan," katanya.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber:
CNNindonesia.com