Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Jakarta- Ketua Pengrus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya, menilai tidak masuk akal adanya usulan penundanaan pemilu 2024. Apalagi, sebenatar lagi proses tahapan agar segera dimulai.

"Ada usulan penundaan pemilu dan saya rasa ini masuk akal mengingat berbagai persoalan yang muncul dan dihadapi bangsa ini," katanya dilansir dari CNNIndonensia.com, Senin (28/2/2022).

Dia juga mengatakan, semang ada berbagai persoalan yang harus diselesaikan oleh bangsa ini. Tetapi hajatan demokrasi lima tahunan, tetap harus berjalan sembari membenahi hal-hal yang kuirang baik.

"Nanti kita lihat apa saja yang perlu dilakukan untuk mengurangi beban bangsa ini," kata dia.

Baca: Badai Kritik Penundaan Pemilu dan Senjakala Demokrasi

Ia mengatakan saat ini banyak cobaan dan musibah terjadi tidak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia, mulai dari pandemi Covid-19, banjir, serta gempa bumi.

"Kunci hadapi harus luwes dan ulet, supaya bisa mengatasi beban yang ada," kata dia.

Apalagi, menurutnya, saat ini pemerintah daerah terus menyesuaikan APBD karena persoalan bencana tidak terprediksi.Baca: PAN Sepakat Pemilu 2024 Ditunda, Ini AlasannyaSementara itu, rencana penundaan pemilu mendapat tentangan dari kelompok masyarakat sipil, salah satunya Perkumpulan untuk Pemilu dan Demorkasi (Perludem)Anggota Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini khawatir masyarakat akan dipertontonkan dengan pelanggaran konstitusi secara berjamaah. Sebab, hukum akan menjadi instrumen untuk melegitimasi kekuasaan."Jadi, kita bukan lagi rule of law. Tapi sudah rule by law. Hukum menjadi instrumen kekuasan," katanya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: CNNindonesia.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler