Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Jakarta- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis adanya hujan es yang diprediksi bakal terjadi hingga Maret-April mendatang. Hal ini menyusul adanya hujan es di sejumlah wilayah, seperti Surabaya, Lampung, Bekasi, dan wilayah lainnya.

Deputi Bidang Meteorologi pada BMKG Guswanto mengatakan, umumnya hujan es itu disertai dengan hujan intensitas lebat dalam durasi singkat. Kemudian disertai juga dengan kilat atau petir dan angin kencang.

“Fenomena hujan es merupakan salah satu fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dalam skala lokal dan ditandai dengan adanya jatuhan butiran es yang jatuh dari awan serta dapat terjadi dalam periode beberapa menit,” ungkapnya seperti keterangan tertulis yang dilansir dari BMKG.go.id, Selasa (22/2/2022).

Baca: Fenomena Hujan Es Landa Sebagian Wilayah di Jateng, Begini Penjelasan BMKG

Dia menambahkan, fenomena hujan es dapat terjadi karena dipicu oleh adanya pola konvektifitas di atmosfer dalam skala lokal-regional yang signifikan. Hujan es dapat terbentuk dari sistem awan konvektif jenis Cumulonimbus (Cb) yang umumnya memiliki dimensi menjulang tinggi.

“Hal itu menandakan bahwa adanya kondisi labilitas udara signifikan dalam sistem awan tersebut sehingga dapat membentuk butiran es di awan dengan ukuran yang cukup besar,” imbuhnya.
Baca: Hujan Es Segede Buah Kelengkeng Guyur SurabayaMengingat potensi cuaca ekstrem berupa puting beliung, hujan es, hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang masih dapat terjadi hingga Maret-April mendatang, BMKG memberikan imbauan kepada masyarakat. Pertama adalah untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya potensi cuaca ekstrem tersebut.Kemudian dampak yang dapat ditimbulkan berupa bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, jalan licin, pohon tumbang, dan lain sebagainya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: BMKG.go.id

Baca Juga

Komentar