Cukupi Kebutuhan Kedelai Nasional, Kementan Target Produksi 1 Juta Ton
Murianews
Selasa, 22 Februari 2022 12:16:02
MURIANEWS, Jakarta- Sebagai upaya untuk mencukupi kebutuhan
kedelai nasional, Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan produksi 1 juta ton kedelai tahun ini. Sehingga para produsen tahu dan tempe tidak lagi bergantung pada kedelai impor.
Bahkan Kementan pun juga sudah menyiapkan lahan sebanyak 650 lahan yang terdebar di 14 provinsi. Dengan estimasi, jumlah lahan tersebut akan mampu menghasilkan kedelai sebanyak 1 juta ton.
"Kita sudah berusaha dengan teman-teman di Dirjen Tanaman Pangan khususnya di Direktorat Aneka Kacang dan Umbi untuk meningkatkan produksi. Strateginya, satu, kita sudah melakukan pemberian bantuan ke petani seluas 52 ribu hektare ini lewat dana APBN untuk ditanami kedelai," kata Yuris Tiyanto, Direktur Aneka Kacang dan Umbi Ditjen Tanaman Pangan Kementan, dikutip dari
Antaranews.com, Selasa (22/2/2022).
Baca: Harga Kedelai di Kudus Diprediksi Bakal Nanjak LagiYuris mengatakan, sejauh ini sudah ada 52 ribu hektar yang sudah ditanami kedelai. Sementara sekitar 600 ribu lahan sisanya akan mulai ditanami kedelai pada April hingga Oktober 2022.
Selain menggunakan lahan yang sudah ada, strategi peningkatan produksi kedelai juga dilakukan dengan teknik tanam tumpang sisip, yaitu menanam dua jenis tanaman pada satu bidang lahan yang sama.
Dalam hal ini, pihaknya akan menanam jagung dan kedelai pada maisng-masing lahan. Strategi yang digunakan, ketika tanaman jagung sudah di panen, maka selanjutnya akan ditanami kedelai.
Baca: Kedelai Mahal, Sejumlah Produsen Tahu-Tempe Pati Pilih Tetap Produksi
Sehingga dengan strategi itu, panen yang didapatkan tidak hanya komoditas jedelai, tetapi juga gajung."Belum nanti kita coba juga tumpang sisip, yaitu tanam jagung dulu kemudian nanti begitu jagung panen akan kita tanami kedelai itu tumpang sisip," terangnya.Yuris mengatakan target produksi kedelai dalam negeri ini merupakan jangka menengah hingga jangka panjang. Sehingga persoalan impor kedelai diharapkan nantinya dapat teratasi dengan baik.
Baca: Kedelai Mahal, Produsen Tahu-Tempe Jepara MenjeritDia menegaskan, rencana penanaman kedelai pada 650 ribu hektare lahan tersebut merupakan fondasi agar Indonesia bisa memenuhi kebutuhan kedelai dalam negeri. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber:
Antaranews.com
[caption id="attachment_209339" align="alignleft" width="880"]

Petani Grobogan saat panen kedelai beberapa waktu lalu. (MURIANEWS/Dani Agus)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta- Sebagai upaya untuk mencukupi kebutuhan
kedelai nasional, Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan produksi 1 juta ton kedelai tahun ini. Sehingga para produsen tahu dan tempe tidak lagi bergantung pada kedelai impor.
Bahkan Kementan pun juga sudah menyiapkan lahan sebanyak 650 lahan yang terdebar di 14 provinsi. Dengan estimasi, jumlah lahan tersebut akan mampu menghasilkan kedelai sebanyak 1 juta ton.
"Kita sudah berusaha dengan teman-teman di Dirjen Tanaman Pangan khususnya di Direktorat Aneka Kacang dan Umbi untuk meningkatkan produksi. Strateginya, satu, kita sudah melakukan pemberian bantuan ke petani seluas 52 ribu hektare ini lewat dana APBN untuk ditanami kedelai," kata Yuris Tiyanto, Direktur Aneka Kacang dan Umbi Ditjen Tanaman Pangan Kementan, dikutip dari
Antaranews.com, Selasa (22/2/2022).
Baca: Harga Kedelai di Kudus Diprediksi Bakal Nanjak Lagi
Yuris mengatakan, sejauh ini sudah ada 52 ribu hektar yang sudah ditanami kedelai. Sementara sekitar 600 ribu lahan sisanya akan mulai ditanami kedelai pada April hingga Oktober 2022.
Selain menggunakan lahan yang sudah ada, strategi peningkatan produksi kedelai juga dilakukan dengan teknik tanam tumpang sisip, yaitu menanam dua jenis tanaman pada satu bidang lahan yang sama.
Dalam hal ini, pihaknya akan menanam jagung dan kedelai pada maisng-masing lahan. Strategi yang digunakan, ketika tanaman jagung sudah di panen, maka selanjutnya akan ditanami kedelai.
Baca: Kedelai Mahal, Sejumlah Produsen Tahu-Tempe Pati Pilih Tetap Produksi
Sehingga dengan strategi itu, panen yang didapatkan tidak hanya komoditas jedelai, tetapi juga gajung.
"Belum nanti kita coba juga tumpang sisip, yaitu tanam jagung dulu kemudian nanti begitu jagung panen akan kita tanami kedelai itu tumpang sisip," terangnya.
Yuris mengatakan target produksi kedelai dalam negeri ini merupakan jangka menengah hingga jangka panjang. Sehingga persoalan impor kedelai diharapkan nantinya dapat teratasi dengan baik.
Baca: Kedelai Mahal, Produsen Tahu-Tempe Jepara Menjerit
Dia menegaskan, rencana penanaman kedelai pada 650 ribu hektare lahan tersebut merupakan fondasi agar Indonesia bisa memenuhi kebutuhan kedelai dalam negeri.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber:
Antaranews.com