Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Jakarta - Dalam rangka memperingati lima tahun, Asosiasi Penerbit Jurnal Komunikasi Indonesia (APJIKI) mengadakan Workshop dengan tema 'Tahapan Indeksasi Jurnal ke Web of Science'. Acara diselenggarakan secara virtual melalui aplikasi Zoom.

Ketua Umum APJIKI Dr. Puji Lestari mengatakan, komitmen pengelola jurnal dalam peningkatan kualitas jurnal sangat dibutuhkan. Menurutnya, mengelola jurnal tidaklah mudah. Butuh kemauan, kegigihan dam ketekunan dalam mengelolanya.

"Kita butuh belajar dan saling mendukung serta memacu para pengelola jurnal guna ke tahap yang lebih tinggi atau ke tahap internasional,” ucap Puji, Jumat (18/2/2022).

Oleh sebab itu, Puji Lestari berharap acara ini dapat memotivasi para pengelola jurnal dalam meningkatkan kualitas jurnalnya ketingkat yang lebih baik, seperti terindeks WOS dan lainnya.

BacaWebinar Lustrum APJIKI, Fokus Peningkatan Kualitas Karya Ilmiah Untuk Jurnal

Pada sesi ini Faizal Risdianto memaparkan bahwa Web of Science (WOS) adalah layanan pengindeksan sitiran ilmiah berbasis langganan daring, selain itu WoS merupakan salah satu database rujukan global terbesar dan paling terkemuka.

"Web of Science atau WOS stronger in humanities than scopus:atau lebih kuat dalam bidang humaniora, merupakan serta salah satu turunan produk Clarivate Analytics adalah Publons, yang dapat dimanfaatkan secara gratis oleh pengelola jurnal ilmiah guna mencari mitra bestari (scientific journal reviewer) berdasarkan riwayat dan merit system," Ujar faizal.

Dia menyatakan terdapat 24 persyaratan lengkap ketika register ke WOS, diantaranya yang penting adalah judul artikel dan abstrak artikel dalam bahasa inggris, terlepas dari bahasa dalam full text articles.

Jurnal harus menyediakan terjemahan bahasa Inggris yang akurat. Selain itu ketepatan waktu publikasi, jurnal harus menyatakan apakah memiliki frekuensi publikasi yang ditentukan dan yang tidak kalah pentingnya adalah validitas pernyataan.
Jurnal harus menyediakan terjemahan bahasa Inggris yang akurat. Selain itu ketepatan waktu publikasi, jurnal harus menyatakan apakah memiliki frekuensi publikasi yang ditentukan dan yang tidak kalah pentingnya adalah validitas pernyataan.BacaPentingkah Dosen Menulis Jurnal? Ini Penjelasan Ketua APJIKIDi antaranya adalah konten yang dipublikasikan harus menunjukkan kepatuhan terhadap kebijakan yang dinyatakan oleh jurnal.Kemudian tinjauan sejawat, konten yang dipublikasikan harus mencerminkan tinjauan sejawat dan/atau pengawasan editorial yang memadai dan efektif.SSelanjutnya relevansi konten, yakni konten yang diterbitkan harus konsisten dengan judul dan ruang lingkup jurnal.Kegiatan workshop ini terselenggara atas kerjasama APJIKI dengan Universitas Islam Bandung, UNISBA PRESS, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.Kegiatan yang berlangsung selama lim jam ini berlangsung sangat interaktif dan dihadiri oleh 81 peserta dari berbagai Universitas di seluruh Indonesia. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis Anwar

Baca Juga

Komentar

Terpopuler