) mengintruksikan kepada masing-masing pemerintah daerah (pemda) agar menggelar vaksinasi penguat atau booster di pasar-pasar tradisional. Tidak hanya itu, apabila memungkinkan, vaksin juga bisa dilakukan di pertokoan.
"Yang booster dikonsentrasikan saja di tempat-tempat yang interaksi masyarakat tinggi. Yang paling penting yang bisa disampaikan ke masyarakat. Mungkin di pasar atau di pertokoan yang interaksinya antar-masyarakat tinggi,” kata Jokowi dilansir dari
, Jumat (18/2/2022).
Orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, mayoritas warga yang meninggal selama penyebaran varian Omicron ini berasal dari tiga kelompok.
warga yang belum menerima vaksinasi lengkap ataupun baru menerima satu dosis vaksin.
"Tidak ada yang sudah divaksin, rata-rata juga hanya terkena tapi kondisinya tanpa gejala atau ringan," ujarnya.
Jokowi mengungkapkan, jumlah capaian program vaksinasi booster baru mencapai 3,81 persen terhitung sejak pertama kali dimulai pada 13 Januari lalu.
Berdasarkan data vaksinasi Kementerian Kesehatan per 17 Februari pukul 18.00 WIB, jumlah warga yang sudah menerima booster baru 7.932.444 orang.Sedangkan target total keseluruhan warga yang mendapatkan booster berjumlah sebanyak 208.265.720 orang. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber:
[caption id="attachment_272901" align="alignleft" width="880"]

Presiden Jokowi saat melakukan evaluasi vaksinasi secara virtual (tangkapan layar)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta- Presiden Joko Widodo (
Jokowi) mengintruksikan kepada masing-masing pemerintah daerah (pemda) agar menggelar vaksinasi penguat atau booster di pasar-pasar tradisional. Tidak hanya itu, apabila memungkinkan, vaksin juga bisa dilakukan di pertokoan.
"Yang booster dikonsentrasikan saja di tempat-tempat yang interaksi masyarakat tinggi. Yang paling penting yang bisa disampaikan ke masyarakat. Mungkin di pasar atau di pertokoan yang interaksinya antar-masyarakat tinggi,” kata Jokowi dilansir dari
CNNIndonesia.com, Jumat (18/2/2022).
Orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, mayoritas warga yang meninggal selama penyebaran varian Omicron ini berasal dari tiga kelompok.
Baca: Napi dan Petugas Rutan Kudus Disuntik Vaksin Booster
Pertama, mereka yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid,
kedua warga lanjut usia, dan
ketiga warga yang belum menerima vaksinasi lengkap ataupun baru menerima satu dosis vaksin.
"Tidak ada yang sudah divaksin, rata-rata juga hanya terkena tapi kondisinya tanpa gejala atau ringan," ujarnya.
Jokowi mengungkapkan, jumlah capaian program vaksinasi booster baru mencapai 3,81 persen terhitung sejak pertama kali dimulai pada 13 Januari lalu.
Baca: 40 Personel Kejaksaan Negeri Grobogan Sudah Divaksin Booster
Berdasarkan data vaksinasi Kementerian Kesehatan per 17 Februari pukul 18.00 WIB, jumlah warga yang sudah menerima booster baru 7.932.444 orang.
Sedangkan target total keseluruhan warga yang mendapatkan booster berjumlah sebanyak 208.265.720 orang.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber:
CNNIndonesia.com